Bisakah seseorang selamat dari insiden penembakan di pusat perbelanjaan,
jembatan runtuh, kecelakaan pesawat, angin ribut, kebakaran hutan, atau
tsunami?
Ya, bisa! Ada banyak faktor yang bisa menyelamatkan Anda: kepercayaan
diri, persiapan, dan sejumlah hal yang dijuluki "nafas pertempuran" atau
"Rule of 3". Demikian pesan dari mantan anggota pasukan elit Amerika
Serikat, Cade Courtley, penulis, 10 Ways to Think and Act Like a SEAL - And Survive.
Bagi Courtley, yang pernah 9 tahun aktif bertugas memimpin operasi berisiko tinggi, kata kuncinya adalah sikap mental.
"Survival atau keselamatan didasarkan pada prioritas," kata dia, seperti dimuat News.com.au,
Selasa (27/8/2014). "Apa yang harus Anda lakukan adalah mencari tahu
apa hal pertama yang bisa membunuh Anda dalam situasi tersebut."
Penilaian dilakukan dari sana.
Courtley, yang menjadi pernah jadi penasehat keamanan di Irak dan Afghanistan membeberkan tips praktis dalam situsnya, sealsurvival.com. Petunjuk bagi orang-orang di luar militer yang berpotensi terjebak dalam situasi maut.
Kapal tenggelam
Ketika
di dalam kapal, ketahui dengan pasti di mana jaket penyelamat berada,
sekoci terdekat, dan setidaknya dua pintu keluar di arah beralawan dari
posisi Anda.
Dan jika sampai terjatuh dalam air, "Coba untuk
mencari lokasi kosong dari puing, tapi jangan menyelam. Rapatkan kaki
dan lutut, silangkan tangan Anda di dada, dan tundukkan kepala, rapatkan
dagu. Jika ada puing-puing, ini akan mengurangi risiko cedera ".
Kecelakaan pesawat
Saat
terbang, usahakan memakai celana panjang dan atasan lengan panjang dari
bahan-bahan yang tak mudah terbakar. Hindari menggunakan sandal, sepatu
dengan ujung terbuka, atau sepatu berhak tinggi. Semua itu akan
membantu Anda mendaki puing-puing yang terbakar.
"Utamakan nyawa
Anda daripada barang-barang pribadi!" Jangan menunda kesempatan
melarikan diri dengan mencoba menyelamatkan barang-barang seperti
laptop, dompet.
Jembatan runtuh
Jika mobil Anda masuk ke air, Courtley punya cara untuk selamat dari mimpi buruk tenggelam bersama kendaraan Anda.
"Secepatnya
lepas sabuk pengaman dan menurunkan jendela, lalu keluar," kata dia.
"Jika jendela tidak terbuka, coba pecahkan jendela samping dengan benda
keras atau tendang dengan kaki Anda.
Bagaimana jika jendela tak
juga pecah? "Tetaplah tenang, tunggu hingga ketinggaian air hampir
memenuhi mobil. Kondisi ini memungkinkan Anda membuka pintu (menurut
pengalamanku, lebih mudah melakukannya dalam situasi itu)."
Bom
Jika
Anda berada di sekitar bom, dan masih punya kesempatan, jatuhkan diri
Anda ke tanah, telungkup, tangan di belakang leher -- tutupi kepala Anda
dengan jari jemari. Silangkan kedua kaki, dan buka mulut Anda untuk
menghindari gangguan paru dan gendang telinga akibat dampak ledakan.
Penembakan
Jika
Anda berada di ruang publik besar seperti mal, sadari bahwa Anda
dikelilingi orang-orang asing. Ini saatnya menyingkirkan telepon Anda,
jangan hanya sibuk menggunakan telepon, putar kepala Anda untuk
mengamati situasi. Gunakan "kesadaran situasional".
"Jika ada
penembakan, alat pemadam kebakaran dapat diaktifkan, menciptakan tabir
asap yang memungkinkan Anda lolos dari jarak pandangnya."
Serangan biokimia
Tanda-tanda
serangan semacam ini, menurut Courtley, adalah permukaan sekitar
ditutupi dengan zat berminyak, sejumlah besar burung, ikan, hewan kecil
tiba-tiba ditemukan tewas, tercium bau aneh atau busuk, ada uap atau
biasanya berupa awan yang terbang rendah.
Segera menuju ke
ruangan tertutup atau lokasi penyelamatan, masuk dalam ruangan di lantai
yang tinggi. Pastikan semua jendela dan lubang angin tertutup dengan
menempelkan selotip.
Courtley mengatakan amat penting melakukan
proses dekontaminasi secepat mungkin dengan cara melepas semua pakaian
yang menempel di tubuh, tempatkan jauh-jauh. Cuci seluruh tubuh dengan
air sabun, hati-hati jangan menggosok terlalu kasar. Jika air tidak
tersedia, bedak atau bahkan tepung bisa digunakan.
Courtley juga memberikan tips cara berpikir seperti anggota SEAL. Ini yang ia ungkapkan pada ABC News:
1. Persiapan awal
"Keselamatan
hidup adalah tentang bagaimana persiapan seseorang," kata dia. "Awali
dari pikiran Anda, kuatkan mental. Jika kerap melatih mental menghadapi
situasi seperti itu, Anda akan bisa mengatasi situasi krisis yang
sesungguhnya."
2. "Latihan tempur"
Ini
berarti menyiapkan mental juga fisik dalam kondisi berbahaya. Bayangkan
dengan mata tertutup Anda sedang memasang dan melepas sabuk pengaman.
Atau sedang menurunkan dan menaikkan kaca jendela mobil. "Jika Anda
kerap membayangkannya, Anda akan lebih mudah melakukannya. Terjadi
begitu saja."
3. Percaya diri adalah kunci utama
"Jika Anda merasa tahu bagaimana menangani situasi, merasa yakin, ini akan lebih baik."
4. Latihan "pernafasan tempur"
Intinya
adalah latihan mengontrol pernafasan. "Ambil nafas selama 4 detik,
lepaskan dalam 4 detik, sangat sederhana,": kata dia. "Namun, Anda tak
hanya akan mendapatkan oksigen, ini juga memberi Anda kesempatan untuk
hidup." Untuk tidak panik.
5. Jaga semangat hidup
Jika
Anda menemukan diri dalam situasi yang mengerikan, hal yang membantu
Anda untuk fokus adalah motivasi hidup. "Buat pemicu. Apa hal yang
paling penting dalam hidup Anda? Bisa jadi keluarga. Misalnya, ingin
melihat anak malam ini. Aku akan melakukan apa pun, apakah itu merangkak
keluar dari mobil yang terbakar, memerangi pria dua kali ukuran Anda."
6. "Rule of 3"
Pikirkan
3 opsi agar Anda bisa keluar dari situasi darurat. opsi 1, opsi 2, opsi
3. Pikirkan hal pro dan kontra dari pilihan-pilihan itu, pilih satu dan
lakukan!
7. Lakukan sesuatu!
Hal
terburuk adalah tidak melakukan apapun. Jangan hanya menunggu seseorang
datang untuk menyelamatkan Anda. "Jangan menunggu seseorang membantu.
Mengharapkan pahlawan datang". Anda adalah pahlawan bagi diri Anda
sendiri.
8. Jangan paranoid
Paranoid,
terlalu waspada bukan cara untuk bertahan hidup. Camkan dalam benak
Anda, "Oke, aku siap, aku sudah berpikir tentang hal itu, siap untuk
itu, sekarang aku akan menjalani hidup karena saya tahu jika hal seperti
itu terjadi, aku akan tahu bagaimana untuk menanganinya. "
9. Tas darurat di mobil
Tas
darurat bisa berisi sistem penyaringan air, alat multifungsi, kantung
tahan air untuk dokumen dan elektronik, obat resep untuk 3 hari, P3K,
dan ponco.
10. Bagaimana jika Anda berada dalam mobil saat bencana?
Ada
2 pilihan, keluar atau tetap berada di dalam. Menurut Courtley,
tergantung situasi. "Saat terjebak di longsoran salju, hal terbaik untuk
dilakukan adalah tinggal di dalam mobil, tapi jika mobil terbakar, maka
harus keluar secepat mungkin.
Sumber: Liputan6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.