Jumat, 30 Agustus 2013

Tips Selamat dari Bom, Tsunami, & Kecelakaan ala US Navy SEAL

Tips Selamat dari Bom, Tsunami, & Kecelakaan ala US Navy SEAL

Bisakah seseorang selamat dari insiden penembakan di pusat perbelanjaan, jembatan runtuh, kecelakaan pesawat, angin ribut, kebakaran hutan, atau tsunami?

Ya, bisa! Ada banyak faktor yang bisa menyelamatkan Anda: kepercayaan diri, persiapan, dan sejumlah hal yang dijuluki "nafas pertempuran" atau "Rule of 3". Demikian pesan dari mantan anggota pasukan elit Amerika Serikat, Cade Courtley, penulis, 10 Ways to Think and Act Like a SEAL - And Survive. 

Bagi Courtley, yang pernah 9 tahun aktif bertugas memimpin operasi berisiko tinggi, kata kuncinya adalah sikap mental.
"Survival atau keselamatan didasarkan pada prioritas," kata dia, seperti dimuat News.com.au, Selasa (27/8/2014). "Apa yang harus Anda lakukan adalah mencari tahu apa hal pertama yang bisa membunuh Anda dalam situasi tersebut." Penilaian dilakukan dari sana.

Courtley, yang menjadi pernah jadi penasehat keamanan di Irak dan Afghanistan membeberkan tips praktis dalam situsnya, sealsurvival.com. Petunjuk bagi orang-orang di luar militer yang berpotensi terjebak dalam situasi maut.

Kapal tenggelam
Ketika di dalam kapal, ketahui dengan pasti di mana jaket penyelamat berada, sekoci terdekat, dan setidaknya dua pintu keluar di arah beralawan dari posisi Anda.
Dan jika sampai terjatuh dalam air, "Coba untuk mencari lokasi kosong dari puing, tapi jangan menyelam. Rapatkan kaki dan lutut, silangkan tangan Anda di dada, dan tundukkan kepala, rapatkan dagu. Jika ada puing-puing, ini akan mengurangi risiko cedera ".

Kecelakaan pesawat
Saat terbang, usahakan memakai celana panjang dan atasan lengan panjang dari bahan-bahan yang tak mudah terbakar. Hindari menggunakan sandal, sepatu dengan ujung terbuka, atau sepatu berhak tinggi. Semua itu akan membantu Anda mendaki puing-puing yang terbakar.
"Utamakan nyawa Anda daripada barang-barang pribadi!" Jangan menunda kesempatan melarikan diri dengan mencoba menyelamatkan barang-barang seperti laptop, dompet.

Jembatan runtuh
Jika mobil Anda masuk ke air, Courtley punya cara untuk selamat dari mimpi buruk tenggelam bersama kendaraan Anda.
"Secepatnya lepas sabuk pengaman dan menurunkan jendela, lalu keluar," kata dia. "Jika jendela tidak terbuka, coba pecahkan jendela samping dengan benda keras atau tendang dengan kaki Anda.
Bagaimana jika jendela tak juga pecah? "Tetaplah tenang, tunggu hingga ketinggaian air hampir memenuhi mobil. Kondisi ini memungkinkan Anda membuka pintu (menurut pengalamanku, lebih mudah melakukannya dalam situasi itu)."

Bom
Jika Anda berada di sekitar bom, dan masih punya kesempatan, jatuhkan diri Anda ke tanah, telungkup, tangan di belakang leher -- tutupi kepala Anda dengan jari jemari. Silangkan kedua kaki, dan buka mulut Anda untuk menghindari gangguan paru dan gendang telinga akibat dampak ledakan.

Penembakan
Jika Anda berada di ruang publik besar seperti mal, sadari bahwa Anda dikelilingi orang-orang asing. Ini saatnya menyingkirkan telepon Anda, jangan hanya sibuk menggunakan telepon, putar kepala Anda untuk mengamati situasi. Gunakan "kesadaran situasional".
"Jika ada penembakan, alat pemadam kebakaran dapat diaktifkan, menciptakan tabir asap yang memungkinkan Anda lolos dari jarak pandangnya."

Serangan biokimia
Tanda-tanda serangan semacam ini, menurut Courtley, adalah permukaan sekitar ditutupi dengan zat berminyak, sejumlah besar burung, ikan, hewan kecil tiba-tiba ditemukan tewas, tercium bau aneh atau busuk, ada uap atau biasanya berupa awan yang terbang rendah.
Segera menuju ke ruangan tertutup atau lokasi penyelamatan, masuk dalam ruangan di lantai yang tinggi. Pastikan semua jendela dan lubang angin tertutup dengan menempelkan selotip.
Courtley mengatakan amat penting melakukan proses dekontaminasi secepat mungkin dengan cara melepas semua pakaian yang menempel di tubuh, tempatkan jauh-jauh. Cuci seluruh tubuh dengan air sabun, hati-hati jangan menggosok terlalu kasar. Jika air tidak tersedia, bedak atau bahkan tepung bisa digunakan.
Courtley juga memberikan tips cara berpikir seperti anggota SEAL. Ini yang ia ungkapkan pada ABC News:

1. Persiapan awal
"Keselamatan hidup adalah tentang bagaimana persiapan seseorang," kata dia. "Awali dari pikiran Anda, kuatkan mental. Jika kerap melatih mental menghadapi situasi seperti itu, Anda akan bisa mengatasi situasi krisis yang sesungguhnya."

2. "Latihan tempur"
Ini berarti menyiapkan mental juga fisik dalam kondisi berbahaya. Bayangkan dengan mata tertutup Anda sedang memasang dan melepas sabuk pengaman. Atau sedang menurunkan dan menaikkan kaca jendela mobil. "Jika Anda kerap membayangkannya, Anda akan lebih mudah melakukannya. Terjadi begitu saja."

3. Percaya diri adalah kunci utama
"Jika Anda merasa tahu bagaimana menangani situasi, merasa yakin, ini akan lebih baik."

4. Latihan "pernafasan tempur"
Intinya adalah latihan mengontrol pernafasan. "Ambil nafas selama 4 detik, lepaskan dalam 4 detik, sangat sederhana,": kata dia. "Namun, Anda tak hanya akan mendapatkan oksigen, ini juga memberi Anda kesempatan untuk hidup." Untuk tidak panik.

5. Jaga semangat hidup
Jika Anda menemukan diri dalam situasi yang mengerikan, hal yang membantu Anda untuk fokus adalah motivasi hidup. "Buat pemicu. Apa hal yang paling penting dalam hidup Anda? Bisa jadi keluarga. Misalnya, ingin melihat anak malam ini. Aku akan melakukan apa pun, apakah itu merangkak keluar dari mobil yang terbakar, memerangi pria dua kali ukuran Anda."

6. "Rule of 3"
Pikirkan 3 opsi agar Anda bisa keluar dari situasi darurat. opsi 1, opsi 2, opsi 3. Pikirkan hal pro dan kontra dari pilihan-pilihan itu, pilih satu dan lakukan!


7. Lakukan sesuatu!
Hal terburuk adalah tidak melakukan apapun. Jangan hanya menunggu seseorang datang untuk menyelamatkan Anda. "Jangan menunggu seseorang membantu. Mengharapkan pahlawan datang". Anda adalah pahlawan bagi diri Anda sendiri.


8. Jangan paranoid
Paranoid, terlalu waspada bukan cara untuk bertahan hidup. Camkan dalam benak Anda, "Oke, aku siap, aku sudah berpikir tentang hal itu, siap untuk itu, sekarang aku akan menjalani hidup karena saya tahu jika hal seperti itu terjadi, aku akan tahu bagaimana untuk menanganinya. "

9. Tas darurat di mobil
Tas darurat bisa berisi sistem penyaringan air, alat multifungsi, kantung tahan air untuk dokumen dan elektronik, obat resep untuk 3 hari, P3K, dan ponco.

10. Bagaimana jika Anda berada dalam mobil saat bencana?
Ada 2 pilihan, keluar atau tetap berada di dalam. Menurut Courtley, tergantung situasi. "Saat terjebak di longsoran salju, hal terbaik untuk dilakukan adalah tinggal di dalam mobil, tapi jika mobil terbakar, maka harus keluar secepat mungkin.

Sumber: Liputan6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.