Membahagiakan anak adalah hal yang sangat diinginkan orang tua. Tapi
sebenarnya bukan melimpahi anak dengan aneka mainan atau bepergian
keliling dunia semata yang bisa membuat anak bahagia. Ada hal-hal yang
jauh lebih substansial untuk membuat anak bahagia.
Disadari atau
tidak, mungkin Anda sebagai orang tualah yang lebih bahagia saat anak
pulang membawa piala. Mungkin dia menang lomba mewarnai, menyanyi,
menari, atau modelling. Tanpa disadari kadang orang tua pun terus
memaksa anak untuk mengumpulkan lebih banyak piala. Beberapa anak
mungkin senang mengumpulkan piala, tapi beberapa anak lainnya mungkin
tidak. Sebab bukankah setiap anak itu tidak sama? Toh prestasi tidak
hanya diukur dari banyaknya piala yang berjajar. Jika anak senang
melakukannya, itu bukan masalah. Tapi bagaimana jika anak merasa
tertekan?
Yang namanya untuk anak, orang tua memang pasti akan
mempersembahkan yang terbaik. Ada banyak rencana yang dibuat untuk masa
depan anak. Misalnya saja saat anak mulai masuk usia sekolah, orang tua
berusaha mencari sekolah terbaik. Lalu dengan hilangnya sebagian
kebebasan anak untuk bermain, apakah mereka jadi tidak bahagia? Yang
terpenting adalah jangan hanya melihat sesuatu dari kacamata orang tua,
tapi juga kacamata anak.
Berikut ini 7 rahasia membuat anak
tumbuh bahagia yang dipaparkan praktisi psikoterapi anak, Katie Hurley,
seperti dikutip dari Huffington Post, Selasa (13/8/2013):
1. Anak-anak Makan Tepat Waktu
Mungkin
ini terdengar seperti tips parenting yang terlalu simpel. Tapi coba
pikirkan lagi. Pada saat lapar, apa yang Anda lakukan? Mungkin Anda jadi
uring-uringan dan ingin berteriak-teriak. Itulah yang juga dirasakan
anak-anak saat mereka melewatkan waktunya makan. Cobalah untuk mengatur
jadwal makan yang baik bagi anak-anak demi pertumbuhan badan dan
otaknya. Ketika anak bersikap kalem dan puas, maka mereka sedang
memiliki pengalaman berbahagia.
2. Anak-anak Tidur Teratur
Ya,
kebanyakan anak tidur lebih baik daripada orang dewasa. Meski demikian
jangan permisif saat anak mulai memiliki kebiasaan tidur yang buruk.
Anak-anak harus belajar bagaiamana untuk tidur. Orang tua perlu
mengajarkan mereka bagaimana untuk tidur cukup dan teratur. Karena
kebiasaan ini bisa jadi dibawa hingga dewasa nanti.
Saat
tenaganya habis, anak-anak biasanya akan rewel. Sebaliknya, ketika
tidurnya cukup, maka anak-anak siap menghadapi harinya dan ini membuat
mereka lebih bahagia, Karena itu buatlah tidur konsisten sebagai
prioritas.
3. Bermain Tanpa Instruksi
Dunia
anak adalah dunia bermain, jadi jangan batasi mereka dengan segala
macam aturan saat mereka bermain. Misalnya jangan bermain ini itu karena
nanti pakaian menjadi kotor. Bebaskan saja mereka bermain asal tidak
membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Bermain itu bagus bagi jiwa
anak.
4. Biarkan Anak-anak Mengekspresikan Emosinya
Anak-anak
biasanya berteriak-teriak ketika marah dan menangis saat sakit atau
sedih. Kerap kali mereka menghentakkan kaki atau berlari berputar-putar
saat tidak yakin dengan apa yang dirasakan. Biarkan anak mengekspresikan
emosinya, jangan marahi anak saat dia menangis atau kesal.
Saat
'galau' mungkin orang dewasa memilih berbagi dengan sahabatnya, namun
saat anak-anak 'galau', mereka menggunakan cara yang lebih primitif.
Memarahi dan atau mempermalulkan mereka karena tingkahnya tidak akan
membantu. Jadi sebaiknya biarkan mereka melampiaskan dengan cara kecil
mereka sendiri dan kemudian tawarkan untuk membantu.
5. Anak-anak Bisa Membuat Pilihan
Anak-anak
memiliki sedikit sekali kendali atas hidup mereka. Mereka harus
terus-menerus diberitahu ke mana harus pergi, apa yang harus dilakukan
dan apa yang harus dimakan. Karena itu jika orang tua memberikan sedikit
kontrol diri sendiri kepada anak-anak, mereka akan senang. Misalnya
adalah dengan membuarkan anak-anak memilih pakaian sendiri, memilih menu
makanan, atau tanyakan kegiatan apa yang ingin mereka ikuti. Berilah
mereka kesempatan untuk memutuskan, dan akan Anda lihat senyum cerah si
buah hati.
6. Membuat Anak-anak Merasa Didengar
Dengarkan
hal-hal kecil yang ingin dibagi anak-anak Anda, sebab hal itu akan
membuat mereka merasa terhubung dan dekat dengan orang tuanya. Hal ini
akan meningkatkan kepercayaan diri dan meningkatkan kebahagiaan mereka
secara keseluruhan. Dengan mendengar saat anak-anak berbicara maka Anda
telah berupaya membangun hubungan yang terbuka dan jujur dengan anak.
Percaya atau tidak, hal itu bisa membuat anak Anda bahagia.
7. Perlihatkan Cinta Tanpa Syarat
Namanya
juga anak-anak, mereka pasti gemar membuat segala sesuatu berantakan.
Kerap kali Anda mengingatkan anak-anak agar tidak melompat-lompat, namun
anak-anak seolah tidak mendengar. Jika kemudian mereka jatuh saat
melompat, lalu menangis. Ya, masa kanak-kanak sebagian besar adalah masa
coba-coba. Mereka mencoba melakukan banyak hal.
Jika anak-anak
terkesan ngeyel mungkin akan membuat Anda kesal, tapi selalu perlihatkan
maaf yang begitu besar untuk mereka. Perlihatkan rasa sayang, sehingga
mereka merasa dicintai tanpa syarat. Mereka merasa dicintai meski telah
membuat kesal orang tuanya.
Nah, ketika anak-anak tahu bahwa
orang tuanya mencintai dan mendukung mereka apapun yang terjadi, maka
mereka cenderung untuk mengambil risiko yang menyehatkan. Maksudnya,
mereka akan percaya diri dan merasa aman dengan keputusannya melakukan
sesuatu. Mereka akan belajar bahwa kadang orang-orang melakukan
kesalahan, namun selalu ada kesempatan untuk memperbaiki kesalahan.
Saat anak-anak tahu orang tuanya akan selalu ada untuknya dalam kondisi apapun, maka mereka akan bahagia.
Sumber: Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.