Penataan PKL Pasar Minggu sudah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta
sekitar April-Mei 2013. Awalnya, penertiban itu kambuhan pada pagi hari.
Kemudian secara bertahap, penataan PKL itu diusahakan konsisten
termasuk malam hari.
Pengamatan detikcom, kawasan Pasar Minggu
mulai ditertibkan pada November 2012. Namun, warga kecele karena
beberapa hari kemudian PKL Pasar Minggu kambuh lagi. Ternyata,
penertiban itu pura-pura untuk penghargaan Adipura.
Kemudian,
seiring Pemprov DKI menata pasar dan PKL di kawasan ibu kota yang
menjadi biang macet dan ruwet, Pasar Minggu ditata lagi pada Mei 2013.
Sejak itu, Pasar Minggu berangsur bersih bila siang dan kembali normal
bin ruwet bila malam.
Terakhir, pasca Lebaran hingga Senin
(19/8/2013) malam, Pasar Minggu bersih dari 'PKL tumpah' siang-malam.
Berikut wajah Pasar Minggu sejak penertiban pura-pura hingga berlangsung
sekarang ini.
1. Bersih Pura-pura - November 2012
Pada Senin
(5/11/2012) pagi, Pasar Minggu yang semrawut kali ini terlihat bersih.
Para PKL yang biasa mangkal di trotorar, median jalan, dan juga pinggir
jalan tak terlihat lagi.
Namun malamnya, kawasan ini terlihat
semrawut lagi. Pemantauan detikcom, Senin (5/11/2012) pukul 22.30 WIB,
para pedagang kaki lima (PKL) kembali berjualan di trotoar dan median
jalan. Sebagian besar adalah pedagang buah-buahan dan minuman.
Trotoar
di sekitar perempatan Jalan Ragunan kembali menjadi pasar.
Gerobak-gerobak kosong berserakan di mana-mana. Sementara di pinggir
jalan Ragunan di depan pasar juga kembali menjadi tempat pedagang sayur
mayur. Setiap malam, separuh jalan raya ini memang selalu menjadi tempat
mangkal pedagang.
Informasi yang masuk ke meja redaksi detikcom
dari beberapa pembaca, kejadian ini sering terjadi dan hanya sesaat.
Penertiban yang sementara ini diduga karena ada penilaian Adipura yang
memang penilaiannya dilakukan antara Oktober hingga Desember.
Hal
ini diperkuat pengakuan pedagang yang sudah paham gejala tahunan ini.
Tumi (46), seorang pedagang di dekat stasiun Pasar Minggu menambahkan,
pemberitahuan pada para pedagang sudah dilakukan sejak Minggu pagi.
Dengan jelas, petugas Satpol PP yang datang meminta pengosongan karena
ada penilaian Adipura.
Sunarto (52), pedagang buah di jalanan
pasar Minggu bercerita, dia dipindah ke samping terminal, dekat lokasi
binaan UKM Pasar Minggu. Tempat itu disebut penampungan sementara.
Sunarto berani berdagang lagi karena sudah mendapat informasi bahwa tim
penilai Adipura sudah selesai bertugas.
Apakah ini hanya rekayasa selama penilaian Adipura? Lurah Pasar Minggu menyangkalnya.
"Adipura
itu kita biasa saja, rutin setiap tahun. Tidak ada rekayasa. Jadi
kondisinya bukan disiapkan untuk penilaian," ujar Lurah Pasar Minggu,
Chairussalam, kepada detikcom, ketika ditemui di kantornya, Selasa
(6/11/12).
2. Pagi Rapi Malam Ruwet - Februari 2013
Pantauan
detikcom sejak Jumat (22/2/2013) hingga Senin (25/2/2013) pagi sekitar
pukul 09.00-10.00 WIB, tak ada PKL yang semrawut di depan pasar. Tampak
juga beberapa mobil Satpol PP yang terparkir.
Jadi di depan
bangunan PD Pasar Jaya Pasar Minggu kini tak lagi rusuh dan ruwet namun
lebih tertata. Penjual-penjual buah pun kini tak tampak membuka lapaknya
sembarangan. Pasar yang berdampingan dengan terminal ini tampak tak
seruwet biasanya karena campur baur antara angkot-angkot yang masuk
terminal dengan PKL.
"Ini penertiban. Soalnya untuk buang sampah
biar nggak sulit. Sampahnya banyak banget soalnya. Ya tapi nanti ya
balik lagi," jelas seorang pedagang asongan yang biasa menjajakan tisu
di Metro Mini atau Kopaja ini.
Tak hanya di depan bangunan Pasar
Minggu saja, sepanjang trotoar di Jalan Ragunan yang menuju Pasar Minggu
kini pada sekitar pukul 09.00 WIB sudah bersih. Padahal biasanya
pedagang sayur mayur masih menggelar dagangan di situ. Pagi ini, tampak
petugas penyapu kebersihan membersihkan trotoar itu. Pedagang buah yang
membuka lapak ini hanya tampak bila malam hari.
3. Ruwet Kumat Lagi - Februari 2013
Setelah bersih
dan rapi pada akhir pekan lalu hingga Senin (25/2/2013), Pasar Minggu
kumat lagi. Sayang, kerapian itu tak bertahan lama.
Pada Selasa
kemarin hingga Rabu ini ruwet di Pasar Minggu kembali kambuh. detikcom
mendapati pada jam yang sama jam 09.00 WIB-10.00 WIB, Rabu (27/2/2013),
pedagang kaki lima yang menjual buah memenuhi lapak di depan bangunan
pasar dan supermarket Robinson.
Pasar Minggu pun kembali seperti
sebelumnya, ruwet dan tak sedap dipandang mata. Jalan ke terminal pun
dipenuhi PKL yang pada akhir pekan lalu tak tampak. Macet menghiasi
sepanjang jalan menuju Pasar Minggu seperti biasa.
4. Pagi Harus Tertib, Malam Boleh Ruwet - Pekan I Juni 2013
Kawasan
Pasar Minggu yang dulu semrawut kini tampak lebih bersih. Jalanan lega
karena tak ada PKL mangkal di pinggir jalan. Hal ini tampak dari
jepretan fotografer detik, Agung Pambudhy pada Rabu 5 Juni 2013 lalu.
Pada hari ini, Pasar Minggu sudah sepekan ditertibkan.
Pinggir
jalan yang penuh dengan PKL tampak bersih. Arus lalu lintas pun lancar.
Putaran angkot dari Depok yang bertepatan dengan perempatan jembatan
underpass yang memiliki traffic light biasanya ruwet, kini hilang.
Sumber macet angkot yang ngetem sembarangan hingga perempatan yang
selalu ruwet kini menghilang! Namun pedagang itu kembali berjualan bila
malam tiba. Lho?
Ternyata itu memang kebijakan Pemprov DKI yang masih mengizinkan PKL untuk bebas berdagang di malam hari di Pasar Minggu.
"Dari
pukul 05.00 WIB sampai 20.00 WIB petugas gabungan berjaga-jaga di
sekitar Pasar Minggu, supaya mereka nggak berjualan lagi," ujar Kepala
Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono usai apel penertiban PKL di Polsek
Pasar Minggu, Jalan Raya Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (3/6/2013).
Namun
selepas pukul 20.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB, PKL boleh berjualan
kembali di jalanan. Bulan ini, arus lalu lintas sudah mulai ditata.
5. Ruwet Kumat Lagi Siang Malam - Pekan III Juni 2013
Penertiban
terhadap lapak kaki lima di sepanjang Pasar Minggu beberapa waktu lalu,
tidak lagi terlihat hasilnya. Ratusan pedagang yang sempat menyingkir
selama beberapa waktu, kembali menggelar dagangannya di trotoar. Lokasi
pengganti yang disediakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mereka
tinggalkan.
Kondisi terkini Pasar Minggu tidak jauh berbeda
dibanding sebelum penertiban. Lapak PKL berderet mulai Ramayana hingga
ke dalam terminal. Beberapa pedagang seperti pedagang sayuran dan alat
rumah tangga mengaku masih ngotot berjualan di pinggir jalan karena
lokasi alternatif yang disediakan PD Pasar Jaya dan Pemkot setempat
tidak kondusif.
"Terlalu ke belakang tempatnya. Turun angkot
biasanya kan orang langsung belanja. Kalau kami jualan di tempat baru,
nggak akan laku," ujar pedagang alat tulis bernama Farid (30) kepada
detikcom, Rabu (19/6/2013).
Menurutnya saat ini para PKL terpaksa
harus kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP yang berjaga dari pagi
hingga sore hari. Mereka mengaku melakukan hal tersebut karena tidak
ingin tempat mereka berjualan dipindahkan ke lokasi yang tak terjangkau
konsumen.
Sementara ketika detikcom menghampiri petugas Satpol PP
yang sedang berjaga, mereka enggan berkomentar. Beberapa hanya mengaku
sulit menertibkan para pedagang yang masih membandel.
"Ya sudah
ditertibkan masih jualan. Mau diusir bagaimana? Sekarang kabur, besok
jualan lagi," ujar seorang petugas Satpol PP sambil berlalu.
6. Jadi Pasar Malam - Juli 2013
Selepas Juni 2013,
PKL yang luber ke jalan di kawasan Pasar Minggu hanya malam hari. Di
siang hari, hanya ada beberapa PKL yang bandel berjualan di pinggir
jalan.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) blusukan ke
Pasar Minggu pada Senin (29/7/2013) pukul 15.00 WIB. Peninjauan ini
dilakukan secara mendadak tanpa diketahui oleh pihak Satpol PP maupun
Dinas Perhubungan yang berjaga di lokasi tersebut. Jokowi tiba di Pasar
Minggu, melintasi Pasar Minggu dari arah Balai Rakyat, suasana pasar
tampak sudah dipenuhi oleh pedagang kaki lima. Padahal di lokasi itu
terdapat beberapa kelompok petugas Satpol PP.
Jokowi hanya
memantau dari dalam mobil Toyota Innova warna hitam B 1124 BH. Para
petugas Satpol PP ini tidak ada yang mengetahui keberadaan Jokowi di
lokasi itu. Bahkan tepat di beberapa mobil Satpol PP itu banyak PKL yang
berjualan. Jokowi mengaku kecewa. Bahkan Jokowi sengaja tidak turun
karena mengaku khawatir tidak bisa menahan amarah.
"Saya sengaja
tidak turun, kalau turun sudah marah-marah. Ini kan bulan puasa, bisa
batal puasa saya. Masak saya nanti harus marah-marah, nendang-nendang,"
ujarnya.
Selama menjelang Lebaran, Pasar Minggu menjadi pasar malam seperti yang tampak pada gambar di atas.
7. Bersih Siang Malam - Pekan II Agustus 2013
Pasca
Lebaran dan berganti pekan, PKL di sepanjang Jalan Raya Ragunan di
sekitar Pasar Minggu sudah bersih. Lalu lintas lancar. Bus Metro Mini
dan semua angkot kini harus masuk ke terminal, tak boleh ngetem di
perempatan Pasar Minggu yang berpotongan dengan jembatan underpass Jalan
Raya Pasar Minggu.
Dishub DKI dan Dinas Pertamanan membuat
pembatas jalan beton tertata. Angkot yang masuk ke Terminal Pasar Minggu
dan keluar dibatasi oleh pembatas beton setinggi 1 meter. Ada taman
juga yang dibentuk segitiga pembatas jalan, yang memisahkan masuk ke
terminal, mengarah ke Jalan Raya Pasar Minggu, keluar terminal sekaligus
mengarah ke Jalan Raya Ragunan.
(Pasar Minggu pada Senin 19 Agustus malam kemarin/Nograhany-detikcom)
Pada
malam hari, jalanan Pasar Minggu tak lagi menjadi pasar malam. Semua
dipindahkan ke Lokasi Binaan di bawah Dinas UMKM DKI dan kios pasar
milik PD Pasar Jaya. Lampu penerangan jalan sengaja dimatikan agar tak
dimanfaatkan PKL berjualan kembali. Belasan mobil Satpol PP bersiaga di
pinggir jalan hingga ke arah stasiun Pasar Minggu. Satpol PP berjaga 24
jam, 120-an saat pagi dan 130 hingga 150 personel saat malam. Pasar
Minggu saat malam kini senyap.
Semoga kondisi ini awet!
Sumber: Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.