Kamis, 28 November 2013

Kedok Para Pengemis Ini Terbongkar Saat Petugas Dinsos Merazia Mereka

Kedok Walang (54) dan Sa'aran (60) sebagai pengemis akhirnya terbongkar setelah Dinas Sosial Jakarta Selatan mengamankan keduanya. Petugas mendapati Rp 25 juta di dalam gerobak yang menjadi alat 'operasi' Welang di bawah Tugu Pancoran.


Rupanya, terungkapnya akal bulus Walang ini bukan pertama kali terjadi. Pihak Dinas Sosial Jakarta Selatan mendapati beberapa fakta bahwa mereka berpura-pura mengiba untuk meminta uang kepada masyarakat.

Berikut beberapa kisah pengungkapan yang dilakukan para petugas Dinas Sosial Jakarta Selatan dalam melakukan operasi kepada para gelandangan dan pengemis yang biasa mangkal di jalanan.


Pengemis Hamil Lari

Pengemis yang tengah hamil juga tidak ketinggalan menjadi sasaran petugas Dinas Sosial untuk dirazia. Petugas saat itu menemukan ada pengemis berbadan dua di sekitar Mampang Prapatan. 

Namun, alangkah terkejutnya petugas ketika kendaran dan beberapa petugas mendekat, pengemis tersebut berlari begitu kencangnya.

"Kan tidak mungkin orang sedang hamil besar bisa berlari secepat itu," kata Miftahul saat dihubungi detikcom.


Dikencingi Ibu-ibu

Tak mudah bagi petugas Dinas Sosial untuk mengamankan dan membawa para pengemis ke panti sosial yang sudah disediakan pemerintah. Beragam cara dilakukan para pengemis agar terhindar dari penangkapan itu.

Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda, mengatakan beberapa kali razia digelar pihaknya kerap mendapati kendala dalam tugas.

"Ada petugas dikencingi oleh seorang ibu yang mengemis di JPO Polda," kata Miftahul saat berbincang dengan detikcom, Rabu (27/11/2013) malam.


Anak Punk

Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda, pernah menangkap sejumlah anak punk. Namun karena bau mereka menyengat, petugas sempat merasa pening. "Mereka jarang mandi," kata Miftahul saat berbincang dengan detikcom, Rabu (27/11/2013)

Miftah juga mengatakan, para anak punk ini kerap mengkonsumsi alkohol.


Pengemis 'Tangan Buntung'

Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Miftahul Huda juga pernah menemukan pengemis pria yang tangannya buntung sebelah. Namun saat ribut dengan pengemis lain, dia mengeluarkan tangannya.

Kisah ini terjadi di depan Al-Azhar. Pria yang berpura-pura buntung itu tiba-tiba mengeluarkan tangan buntungnya untuk memukul orang ain.

Tak lama kemudian, Miftah dan jajarannya menjaring pengemis tersebut.


Pengemis Tuna Netra 'Ngibrit' Saat Hujan Deras Turun

Menurut Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda, para pengemis di Jakarta hampir tersebar di setiap perempatan di Jakarta. Berbagai macam cara mereka melakukan aksi mengharap iba kepada warga yang melintas.

Dia mencontohkan ketika salah seorang pengemis berlari kencang saat hujan mulai turun di kawasan Jl TB Simatupang. "Larinya kenceng banget, kita sampai enggak terkejar," kata Miftahul, saat dihubungi detikcom, Rabu (27/11/2013).

Petugas, sebelumnya sudah melakukan pengintaian kepada pengemis tersebut. Pengintaian dilakukan untuk memastikan akal bulus si pengemis.


Sumber: Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.