
Pengering tangan atau hand dryer kini sangat mudah ditemukan baik di 
tempat cuci tangan atau toilet di restoran, rumah sakit, dan tempat umum
 lainnya. Hand dryer menggunakan udara panas untuk mengeringkan air yang
 ada di tangan, tetapi apakah ini lebih baik daripada mengeringkan 
tangan dengan tisu?
Nah, menurut sebuah studi penggunaan tisu 
ternyata lebih higienis karena dapat menghilangkan lebih banyak kuman. 
Tidak hanya itu lho, tisu juga memiliki kemampuan untuk mengeringkan 
tangan lebih cepat.
Seperti dikutip dari Dailymail, 
Kamis (6/6/2013) para ahli mengungkapkan mencuci tangan sudah sangat 
jelas tujuannya. Namun keuntungan dari mencuci tangan justru akan gagal 
jika tangan tidak dikeringkan dengan baik. 
Seorang ilmuwan 
biomedis, Cunrui Huang, mengungkapkan ini dikarenakan tangan yang basah 
akan lebih baik dalam menyebarkan kuman daripada tangan yang kering. 
Ulasannya dari 12 studi mengatakan bahwa secara keseluruhan tisu tetap 
lebih unggul.
Dalam sebuah studi menemukan bahwa dengan 
menggunakan tisu tangan akan kering 96 persen setelah 10 detik, dan 99 
persen hanya dalam 15 detik. Sebaliknya, pengering akan memakan waktu 
lebih lama setidaknya 45 detik.
Jumlah waktu ini sangat penting 
karena kebanyakan orang mengambil waktu cukup sebentar untuk 
mengeringkan tangannya. Satu studi menemukan pria menghabiskan 17 detik 
dengan menggunakan mesin pengering dan wanita 13,3 detik.
Selain 
itu, tisu juga memiliki nilai lebih tinggi karena gerakan menggosok yang
 secara fisik juga dapat menghilangkan kuman. Sedangkan pada pengering 
tangan, udara yang digunakan justru dapat meniupkan kuman ke tubuh dan 
ini juga menjadi perhatian yang sama ketika menyiram toilet secara 
reguler yang dapat menyebarkan kuman di udara.
"Ini dapat 
meningkatkan jumlah kuman dengan menakjubkan sebanyak 255 persen," kata 
Keith Redway, Senior akademik di Mikrobiologi dan Biologi Molekuler di 
Westminster University. Bakteri kemudian ditiupkan ke tangan pengguna 
dan juga ke atmosfir.
Hal ini menyebabkan potensi penyebaran 
organisme seperti salmonella dan E. coli, seperti jika dilakukan orang 
yang sering mengeringkan tangan mereka namun belum membersihkannya 
dengan benar.
Selanjutnya, dalam jurnal Mayo Clinic Proceedings, 
dr Huang, dari Queensland University of Technology di Australia, 
mengatakan, "Ada risiko untuk membuat bakteri tersebar di udara saat 
mereka mengeringkan tangan, ketika orang berdiri di mesin pengering 
tersebut".
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pengering 
tangan seringkali terkontaminasi oleh bakteri di dalam penyaring. 
Sementara itu panas dari mesin tersebut ditengarai menjadi suhu sempurna
 untuk mendorong pertumbuhan bakteri.
Penelitian Keith Redway 
telah menunjukkan bahwa tisu sekali pakai mampu menghilangkan 58 persen 
kuman, sedangkan handuk kain menghilangkan 45 persen. "Pesannya adalah 
cuci tangan dengan sabun dan kemudian keringkan tangan secara menyeluruh
 dengan kertas tisu, bukan dengan pengering udara panas," jelas Keith.
Sumber: Detik
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.