Pesta pernikahan mewah, rumah besar di komplek elit, dan bulan madu
keliling Eropa tak menjamin pernikahan Anda akan bahagia dan bertahan
lama. Memang, setiap rumah tangga memiliki ciri khas dan aturannya
masing-masing, namun sebagian besar pernikahan yang bahagia dan bertahan
hingga maut memisahkan, bisa dikenali dari enam tanda berikut ini. Tak
ada yang tahu apa yang mungkin terjadi di masa depan, namun setidaknya
Anda tahu jika pernikahan Anda sudah berada di jalur yang benar.
1. Apa kata hati Anda?
Rupanya,
cara paling mudah untuk mengetahui apakah pernikahan Anda bahagia,
adalah dengan bertanya pada diri sendiri dan menjawab jujur. Jauh di
lubuk hati, Anda pasti sudah tahu sendiri jika ada yang salah dari
pernikahan Anda, atau jika Anda atau suami sebenarnya tak benar-benar
bahagia. Sebaliknya, jika Anda merasa benar-benar bahagia dalam rumah
tangga, pertanyaan ini akan mudah dijawab “YA” tanpa ada keraguan.
2. Anda menjadi orang yang lebih baik saat bersama pasangan
Apakah
Anda menjadi orang yang lebih menyenangkan saat bersama suami? Dulu
mungkin Anda dikenal di kalangan teman-teman sebagai orang yang sering
bete, tak percaya diri, dan terkadang agak galak. Sejak bertemu suami,
Anda mungkin terkadang masih harus berjuang melawan sifat-sifat negatif
tersebut, namun “kumatnya” jadi jauh lebih jarang, dan teman-teman
bilang Anda kini jadi tak segalak dulu. Ini berarti suami memberi
pengaruh positif bagi Anda, dan mudah-mudahan Anda pun punya efek yang
sama pada suami.
3. Kebahagiaan Anda tak hanya bergantung pada suami (begitu juga sebaliknya)
Pernikahan
membuat orang lebih bahagia. Dan tentu saja wajar jika Anda merasa
lebih bahagia jika bersama suami. Yang harus diwaspadai adalah jika
suami adalah satu-satunya sumber kebahagiaan Anda (atau sebaliknya, Anda
adalah satu-satunya sumber kebahagiaan suami). Memang kedengarannya
indah dan romantis, namun ini berarti sesungguhnya Anda belum bahagia
dengan diri Anda diri sebagai seorang pribadi. Dan ini akan menimbulkan
masalah di kemudian hari, yang bisa berimbas pada perkawinan. Pasangan
seharusnya bukan alasan Anda bahagia, namun alasan Anda menjadi lebih
bahagia.
4. Anda tak menganut motto “kalau jodoh tak akan ke mana”
Jodoh
memang di tangan Tuhan, tapi bukan berarti setelah dipertemukan dengan
jodoh kita kemudian bisa santai-santai saja. Betul, kita sudah menemukan
belahan hati dengan bantuan Tuhan. Namun berarti kini saatnya kita dan
suami yang aktif dan berupaya menjaga hubungan tetap awet dan harmonis.
5. Anda tak berharap suami akan berubah
Salah
satu tanda pernikahan bahagia adalah saat harapan yang dimiliki suami
maupun istri adalah harapan yang realistis, termasuk harapan terhadap
pasangan. Siap-siap kecewa jika Anda menikahi suami dengan harapan dia
akan berubah. Inti dari pernikahan adalah Anda mencintai suami dan
menerima kekurangannya. Berusaha membuat suami berubah hanya akan
membuat Anda frustasi, suami merasa tak dicintai, dan rumah tangga pun
akan dipenuhi percekcokan.
6. Anda dan suami masih saling bilang “I love you”
Tentu
saja kalimatnya tak harus “I love you” karena ada banyak cara untuk
mengungkapkan cinta lewat kata-kata. Pasangan yang ‘nyeleneh’ terkadang
bilang, “Love you, nyet” dan pasangan lain mungkin cukup bilang
“sayang”. Yang jelas, meski cinta bisa ditunjukkan lewat perilaku, tetap
penting untuk mengucapkannya lewat kata-kata, kalau bisa malah setiap
hari, hingga akhir hayat Anda. Ingat saat aktor Sophan Sophiaan
meninggal dunia di usia 64 tahun? Salah satu penyesalan terbesar
Widyawati, istrinya, adalah karena hari itu ia belum mengucapkan “I love
you” pada sang suami.
7. Setiap Anda membayangkan masa depan, suami ada dalam benak Anda (begitu pun sebaliknya)
Sebisa
mungkin, Anda dan suami harus menikmati masa kini dan tak terlalu
memikirkan hal-hal yang belum terjadi. Namun merencanakan masa depan
tentu sah-sah saja, dan sebagai pasangan, sudah sewajarnya suami selalu
ada di setiap bayangan Anda tentang masa depan. Lebih baik lagi jika
Anda menetapkan tujuan masa depan, merumuskan rencana dan impian, selalu
dengan cara berdiskusi bersama suami. Ini juga penting untuk memastikan
bahwa impian Anda sejalan dengan suami. Berita buruk jika saat Anda
membayangkan masa depan yang bahagia, dalam benak Anda tak ada sosok
sang suami sama sekali, atau jangan-jangan yang ada malah lelaki lain?
Sumber: Yahoo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.