Senin, 06 Januari 2014

Menu Makan Siang Anak Sekolah di Beberapa Negara

Saat istirahat makan siang, sebagian anak menyantap bekal yang dibawanya dari rumah. Sebagian lagi membeli makanan di kantin. Ada bakso, mie ayam, batagor, donat, dll. Seringkali jajanan tersebut tak baik bagi kesehatan.


Bagaimana dengan menu makan siang di kantin-kantin sekolah negara lain? Ada yang seimbang dan bernutrisi, namun adapula yang kurang menyehatkan. Berikut daftarnya, seperti dikutip dari The Daily Meal (03/12/13):


1. Italia

Italia terkenal akan hidangannya yang bercitarasa kaya dan alami. Makanan ini juga dapat dinikmati di kantin sekolah dengan bahan-bahan organik dan lokal. Fokusnya adalah karbohidrat, biasanya pasta atau risotto, dan salad segar.


Daging dan ikan tersedia beberapa kali seminggu, namun tidak setiap hari. Selain menyantap hidangan enak, para siswa juga belajar pertanian yang berkelanjutan dan makanan organik di sekolah.


2. Jepang
Menu makan siang tradisional di sekolah-sekolah Jepang (kyuushoku) sangat menyehatkan. Isinya nasi, ikan (biasanya dibakar), sayuran, serta terkadang tahu dan nori (lembaran rumput laut kering). Hidangan ini dilengkapi buah dan susu kedelai. Terkadang, sekolah juga menyajikan pilihan makan siang a la Barat.

3. Finlandia

Finlandia adalah negara pertama di dunia yang menyajikan makan siang di sekolah secara gratis. Menyediakan menu makan siang yang menyehatkan juga dianggap prioritas utama. Beberapa sekolah bahkan menawarkan pilihan vegetarian, bebas gluten, atau bebas produk susu secara cuma-cuma.


Panduan penyajian makan siang yang dipakai sejak 1990-an merinci proporsi sayuran, protein, dan tepung-tepungan untuk disajikan kepada para siswa. Salah satu yang menjadi favorit adalah hernekeitto, sup kacang polong dengan daging babi asap. Hidangan ini biasanya disuguhkan setiap Kamis bersama dessert atau pancake. Di Finlandia, anak-anak dan orang dewasa sering minum susu saat makan siang.


4. Korea Selatan
Siswa makan siang di kantin menggunakan nampan baja antikarat yang bersekat-sekat. Bagian yang paling besar biasanya diisi nasi, kimchi, dan sup, sementara yang kecil diberi sayuran dan daging.

5. India

Makan di kantin tak umum dilakukan di sekolah-sekolah di India. Namun, para siswa biasanya membawa boks makan siang sendiri dari rumah. Di dalamnya terdapat roti, sayuran-sayuran berdaun, kari lentil, dan nasi. Hidangan ini relatif seimbang dan menyehatkan.


Namun, beberapa kantin sekolah di India menyediakan batata vada (olahan kentang berbentuk bundar yang digoreng) dan medhu vada (donat campuran lentil dan padi-padian) yang populer di antara para siswa.


6. Brazil
Amerika Selatan memiliki ragam kacang-kacangan yang kaya, jadi tak heran jika menu makan siang di sekolah-sekolah di Brazil banyak mengandung polong-polongan. Sayur dan buah seperti pisang sering menjadi pelengkapnya. Seperti di Italia, menu kantin di Brazil juga berfokus pada pertanian yang berkelanjutan dan penyediaan hasil bumi lokal.

7. Kenya
Githeri adalah campuran buncis-buncisan kering dan jagung yang dimasak dan disajikan di mangkuk besar kepada para siswa. Kadang, makanan tinggi protein ini ditambahi daging, sayuran, dan kentang.

8. Inggris

Sebelum Jamie Oliver ke Amerika Serikat untuk memperjuangkan menu makan siang sehat di sekolah, ia berhasil menciptakan perubahan besar di negara asalnya di Inggris. Komposisi protein, lemak, dan karbohidrat kini jadi perhatian, sementara makanan yang digoreng dibatasi penyajiannya dua kali seminggu.


Soda, cokelat, dan makanan manis di vending machine dilarang di beberapa sekolah di Inggris. Para siswapun menikmati makanan yang lebih menyehatkan seperti jagung atau polong-polongan, nasi, kentang atau roti, dan ikan atau daging rendah lemak.


Sumber: Detik

1 komentar:

  1. Author, aku izin copast tulisan makanan yang dari Korea Selatan ya. Buat cerita fiksi. Sebelumnya terimakasih :)

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.