Saat istirahat makan siang, sebagian anak menyantap bekal yang dibawanya
dari rumah. Sebagian lagi membeli makanan di kantin. Ada bakso, mie
ayam, batagor, donat, dll. Seringkali jajanan tersebut tak baik bagi
kesehatan.
Bagaimana dengan menu makan siang di kantin-kantin
sekolah negara lain? Ada yang seimbang dan bernutrisi, namun adapula
yang kurang menyehatkan. Berikut daftarnya, seperti dikutip dari The
Daily Meal (03/12/13):
1. Italia
Italia terkenal akan hidangannya yang
bercitarasa kaya dan alami. Makanan ini juga dapat dinikmati di kantin
sekolah dengan bahan-bahan organik dan lokal. Fokusnya adalah
karbohidrat, biasanya pasta atau risotto, dan salad segar.
Daging
dan ikan tersedia beberapa kali seminggu, namun tidak setiap hari.
Selain menyantap hidangan enak, para siswa juga belajar pertanian yang
berkelanjutan dan makanan organik di sekolah.
2. Jepang
Menu makan siang tradisional di sekolah-sekolah Jepang (kyuushoku) sangat menyehatkan. Isinya nasi, ikan (biasanya dibakar), sayuran, serta terkadang tahu dan nori
(lembaran rumput laut kering). Hidangan ini dilengkapi buah dan susu
kedelai. Terkadang, sekolah juga menyajikan pilihan makan siang a la
Barat.
3. Finlandia
Finlandia adalah negara pertama di
dunia yang menyajikan makan siang di sekolah secara gratis. Menyediakan
menu makan siang yang menyehatkan juga dianggap prioritas utama.
Beberapa sekolah bahkan menawarkan pilihan vegetarian, bebas gluten,
atau bebas produk susu secara cuma-cuma.
Panduan penyajian makan
siang yang dipakai sejak 1990-an merinci proporsi sayuran, protein, dan
tepung-tepungan untuk disajikan kepada para siswa. Salah satu yang
menjadi favorit adalah hernekeitto, sup kacang polong dengan daging babi asap. Hidangan ini biasanya disuguhkan setiap Kamis bersama dessert atau pancake. Di Finlandia, anak-anak dan orang dewasa sering minum susu saat makan siang.
4. Korea Selatan
Siswa makan siang di kantin
menggunakan nampan baja antikarat yang bersekat-sekat. Bagian yang
paling besar biasanya diisi nasi, kimchi, dan sup, sementara yang kecil diberi sayuran dan daging.
5. India
Makan di kantin tak umum dilakukan di
sekolah-sekolah di India. Namun, para siswa biasanya membawa boks makan
siang sendiri dari rumah. Di dalamnya terdapat roti, sayuran-sayuran berdaun, kari lentil, dan nasi. Hidangan ini relatif seimbang dan menyehatkan.
Namun, beberapa kantin sekolah di India menyediakan batata vada (olahan kentang berbentuk bundar yang digoreng) dan medhu vada (donat campuran lentil dan padi-padian) yang populer di antara para siswa.
6. Brazil
Amerika Selatan memiliki ragam
kacang-kacangan yang kaya, jadi tak heran jika menu makan siang di
sekolah-sekolah di Brazil banyak mengandung polong-polongan. Sayur dan
buah seperti pisang sering menjadi pelengkapnya. Seperti di Italia, menu
kantin di Brazil juga berfokus pada pertanian yang berkelanjutan dan
penyediaan hasil bumi lokal.
7. Kenya
Githeri adalah campuran
buncis-buncisan kering dan jagung yang dimasak dan disajikan di mangkuk
besar kepada para siswa. Kadang, makanan tinggi protein ini ditambahi
daging, sayuran, dan kentang.
8. Inggris
Sebelum Jamie Oliver ke Amerika
Serikat untuk memperjuangkan menu makan siang sehat di sekolah, ia
berhasil menciptakan perubahan besar di negara asalnya di Inggris.
Komposisi protein, lemak, dan karbohidrat kini jadi perhatian, sementara
makanan yang digoreng dibatasi penyajiannya dua kali seminggu.
Soda, cokelat, dan makanan manis di vending machine dilarang
di beberapa sekolah di Inggris. Para siswapun menikmati makanan yang
lebih menyehatkan seperti jagung atau polong-polongan, nasi, kentang
atau roti, dan ikan atau daging rendah lemak.
Sumber: Detik
Author, aku izin copast tulisan makanan yang dari Korea Selatan ya. Buat cerita fiksi. Sebelumnya terimakasih :)
BalasHapus