Saffron, nama ini mungkin terdengar asing di telinga
Anda. Saffron adalah salah satu bumbu dapur khas Timur Tengah dan India
yang biasa digunakan untuk memasak kare, nasi kuning, paela dan masakan
khas timur tengah lainnya.
Saffron
telah dibudidayakan sejak 3000 tahun yang lalu. Sebagian besar bunga
saffron ditanam di wilayah Mediterania hingga ke timur wilayah Kashmir.
Setiap tahunnya, para petani dapat menghasilkan sekitar 300 ton saffron
dari seluruh dunia.
Saffron berasal dari bunga crocus sativu yakni bagian
tangkai putiknya. Karena jumlah putiknya sedikit maka jangan heran bila
saffron menjadi salah satu bumbu dapur termahal di dunia. Diperkirakan
harga 1 kg saffroon bisa mencapai 10 juta rupiah. Harga yang fantastis
untuk ukuran bumbu dapur.
Bunga
saffron ber warna ungu dan hanya memiliki 3 tangkai putik dalam 1
bunga. Tangkai putiknya memiliki tekstur yang halus seperti benang
berukuran 2 – 4 cm. Putik bunga saffron berwarna oranye terang seperti
kunyit.
Bunga saffron akan tumbuh subur jika mendapat aliran air yang cukup.
Ditanam di tanah yang gembur dan memilliki kemiringan tertentu sehingga
banyak terkena sinar matahari.
Tangkai saffron yang sifatnya mudah kering membuat bumbu dapur yang
satu ini harus di simpan di dalam wadah tertutup dan kedap udara.
Kandungan Nutrisi Saffron
Meski bercita rasa pahit, namun saffron dapat membuat aroma masakan
Anda menjadi lebih harum dan legit. Rasa pahit tersebut akan memudar
ketika saffron mulai dicampur ke dalam bahan makanan.
Saffon mengandung pewarna alami crocin, salah satu
karotenoid yang membuat masakan menjadi kuning keemasan. Karotenoid
merupakan sumber terbaik vitamin A yang baik untuk membantu kesehatan
mata dengan memperbaiki sel batang dan sel kerucut pada retina. Selain
itu, hasil penelitian menemukan bahwa karotenoid juga mencegah penurunan
kemampuan kognitif akibat usia.
Saffron mengandung berbagai
nutrisi penting lainnya seperti, lemak tak jenuh), protein, karbohidrat,
kalium, vitamin C, thiamin dan juga riboflavin.
Dunia pengobatan modern menemukan bahwa zat-zat yang dikandung
saffron seperti karotenoid dan safranal (kandungan minyak saffron) dapat
menangkal radikal bebas penyebab sel kanker, zat pencegah mutasi gen
(antimutagenic), immunomodulating, serta zat antioksidan. Orang Persia
banyak yang menggunakan saffron sebagai aprodisiac food (zat penambah
gairah).
Sayangnya, di Indonesia saffron masih belum banyak digunakan karena
harganya yang mahal dan di beberapa daerah masih sulit didapat.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kita juga punya bumbu khas
Indonesia yang memiliki manfaat serupa dan bisa didapatkan dengan harga
yang jauh lebih murah, yaitu kunyit.
Well, tak ada saffron kunyit pun jadi. (dan)
Sumber: Yahoo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.