Meski menyehatkan, makanan yang difermentasi biasanya memiliki rasa atau
bau yang menyengat. Bayangkan jika empat makanan hasil fermentasi,
yakni miso, krim keju, natto, dan kimchi, dicampur dalam satu hidangan
ramen. Akankah rasanya menjijikkan, atau justru unik dan lezat?
Di
prefektur Iwate, Jepang, ada sebuah ramen instan dengan kemasan
menarik. Di depannya tampak gambar kartun seorang wanita berpakaian
pelayan. Tak hanya itu, namanya juga bikin penasaran, yakni Rare Cheese
Kimchi Natto Ramen.
Di dalam kemasan ramen ini terdapat lembar
cara pembuatan ramen serta empat bungkus bumbu. Yang pertama adalah miso
yang rasanya agak asin sebagai bumbu dasar kuah. Miso terbuat dari
fermentasi kacang kedelai.
Kedua, ada rare cheesecake atau
fermentasi susu yang dikenal juga dengan nama krim keju. Biasanya rare
cheesecake hanya digunakan untuk cheesecake bergaya Amerika Utara yang
dijual di Jepang. Teksturnya sedikit berbeda, namun tetap memiliki rasa
manis khas krim keju.
Ketiga, ada natto, kacang kedelai yang
difermentasi dengan bakteri, bukan jamur seperti pada miso. Makanan ini
terkenal akan baunya yang tak sedap serta teksturnya yang berlendir.
Terakhir
adalah kimchi. Makanan khas Korea ini terbuat dari sayur yang
difermentasi sehingga menghasilkan rasa pedas dan asam. Keempat bahan
tadi tentu tak dihadirkan dalam bentuk aslinya, melainkan dijadikan
bubuk agar lebih mudah dicampur dalam ramen instan.
Setelah jadi,
saatnya ramen ini dicicipi. "Kata 'menjijikkan' langsung muncul di
kepala, namun segera digantikan dengan 'air kencing kucing yang sudah
didiamkan setahun'," tulis situs Jepang Rocket News 24 (18/09/13).
Saat
pertama dicicipi, rasa manis kuat dari rare cheese memenuhi mulut namun
segera disusul aftertaste natto dan kimchi yang menempel. Sulit rasanya
menggerakan sumpit untuk menambah makan ramen ini lagi.
Parahnya,
bukan cuma rasanya yang tertinggal. Setelah kegiatan memasak dan
menyantap ramen selesai, bau aneh memenuhi ruangan untuk beberapa lama
meski jendela dibuka.
Harga ramen inipun tak murah meski dijual
dalam dua pak, yakni 1.200 yen (sekitar Rp 120.000). Kira-kira siapa ya
yang mau membeli dan mencobanya?
Sumber: Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.