Senin, 01 Juli 2013

Ajak Perokok Berhenti, Bakal Ada Bungkus Rokok yang Bisa Bicara



Terinspirasi dari perusahaan rokok yang terus membuat kemasan rokok lebih menarik bagi konsumen, peneliti pun kini tengah melakukan uji coba bungkus rokok yang bisa bicara. Dengan membuka bungkus rokok tersebut, akan ada suara rekaman yang mengajak Anda untuk berhenti merokok.

Tak lama lagi, bungkus rokok yang bisa bicara akan segera bergabung 'malawan' perokok untuk menghentikan kebiasaan tidak sehatnya. Peneliti dari Centre for Tobacco Control Research, Stirling University, Inggris, telah menciptakan dua bungkus rokok yang berisi dua rekaman pesan yang berbeda.

Salah satu bungkus berisi rekaman yang menawarkan perokok nomor telepon untuk mendapatkan nasihat berhenti merokok, sedangkan bungkus lainnya berisi rekaman peringatan bahaya rokok yang dapat mengurangi tingkat kesuburan.

Bungkus-bungkus rokok tersebut menggunakan teknologi yang mirip dengan kartu ulang tahun atau kotak musik yang bisa mengeluarkan suara dan nyanyian begitu tutupnya dibuka. Bungkus rokok juga dilengkapi dengan rekaman suara dan playback unit, sehingga pesan dapat diulang setiap kali bungkus rokok tersebut dibuka.

Perangkat ini awalnya diuji pada wanita antara usia 16-24 tahun, karena ini merupakan salah satu kelompok dengan tingkat merokok tinggi. Salah seorang partisipan mengaku mendapat 'pukulan keras' ketika mendengar pesan tentang bahaya kesuburan akibat rokok. Partisipan lain mengatakan bungkus rokok tersebut bisa membuatnya berhenti atau mengurangi jumlah batang rokok yang dihisap hanya karena rekaman tersebut terdengar begitu menjengkelkan.

"Industri tembakau membeli banyak keahlian kreatif untuk memasarkan produk adiktif dan mematikan kepada konsumen baru, terutama orang-orang muda. Saya menyambut baik ide yang kita dapatkan lebih kreatif, mengedepankan citra kesehatan yang baik dan bebas dari kecanduan sebagai alternatif tembakau, dan kita mulai mengharuskan perusahaan tembakau untuk menyampaikan kebenaran kepada konsumen," jelas Sheila Duffy, chief executive ASH (Action on Smoking and Health) Skotlandia, seperti dilansir Mirror, Senin (1/7/2013).


Sumber: Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.