Sepakbola merupakan olahraga yang populer di dunia, termasuk di
Indonesia. Tim-tim di Liga Inggris banyak diidolakan oleh orang
Indonesia. Namun ternyata perlengkapan olahraga yang mereka gunakan
adalah buatan Indonesia.
Tak hanya di Liga Inggris, pemain bola
di Liga Spanyol dan juga Piala Dunia juga memakai perlengkapan olahraga
yang dibuat oleh Indonesia.
Walaupun Tim Nasional Indonesia tidak
ikut dalam gelaran Piala Dunia, namun sejumlah perlengkapan olahraga
yang digunakan di turnamen tersebut adalah buatan Indonesia.
Sepatu Bola
Meski menggunakan merek asing, namun produk sepatu
buatan Indonesia banyak dipakai pemain sepakbola internasional. Banyak
pemain bola di Liga Inggris dan Spanyol memakai sepatu buatan Indonesia.
"Kita ada beberapa pabrik yang buat khusus untuk mereka," kata Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia Eddy Widjanarko.
Namun
Eddy enggan menyebutkan siapa contoh pemain dunia yang memakai sepatu
buatan Indonesia. Menurutnya tak sedikit pemain di Liga Inggris dan Liga
Spanyol yang menggunakan sepatu buatan Indonesia sejak lama.
"Klub-klubnya banyak sekali itu, memang produksinya itu di Indonesia, terutama yang Adidas dan Nike," imbuh Eddy.
Sepatu
yang dipakai pemain bola internsaional punya spesifikasi khusus, sesuai
pesanan atlet atau pihak terkait. Produsen sepatu di Indonesia tugasnya
membuatkan sepatu-sepatu pesanan tersebut.
"Misalnya Cristiano
Ronaldo. Sepatunya itu dipakai Cristiano Ronaldo, tapi dia juga produksi
untuk market, dan itu produksi di Indonesia itu semua," jelas Eddy.
Eddy
mengatakan, produsen sepatu di Indonesia telah banyak memasok
produk-produk sepatu olahraga selama lebih dari 10 tahun ke seluruh
dunia.
"Kurang lebih selama 14-16 tahunan kita sudah kirim," kata Eddy.
Indonesia
selama ini sudah menjadi tempat riset untuk pembuatan sepatu-sepatu
olahraga internasional. Hasilnya tak sedikit dipakai atlet internasional
seperti pemain-pemain sepakbola di Liga Inggris, Spanyol, atau bahkan
di Piala Dunia 2014 nanti.
"Jadi memang based research untuk itu ada di Indonesia," tambah Eddy.
Eddy
tidak mengetahui secara rinci berapa pasang atau volume ekspor sepatu
Indonesia ke luar negeri. Namun dia mencatat, total ekspor sepatu buatan
Indonesia mencapai US$ 3,9 miliar.
"Totalnya itu US$ 3,9 miliar tahun lalu. Itu banyak dari sepatu olahraga," tambahnya.
Sebelumnya,
Eddy juga pernah menyebutkan Mantan Presiden Amerika Serikat George W
Bush pernah memakai sepatu buatan Indonesia, bermerek New Balance.
"Saya
pikir hampir semua pernah memakai sepatu buatan Indonesia. Contohnya
seperti George Bush lah misalnya, dia pernah pakai New Balance buatan
Indonesia juga," ungkap Eddy.
Bola
Produk bola sepak buatan Indonesia tak hanya dipakai
sebagai produk sponsor, namun juga pernah dipakai dalam pertandingan
Piala Dunia. Produk bola asli Majalengka, Jawa Barat pernah dipakai
pemain-pemain top dunia di pertandingan Piala Dunia 1998 di Prancis.
"Pernah tahun 1998 di Prancis," kata Ketua Umum Asosiasi Industri Olahraga Nasional Indonesia (Asioni) Irwan Suryanto.
Irwan
yang merupakan pemilik PT Sinjaraga Santika Sport (Triple S) ini
mengatakan, perusahaannya menjual bola saat itu seharga US$ 8 per buah.
Sayangnya Irwan tak menyebutkan berapa jumlah bola yang diekspor pada
waktu itu.
"Harga segitu sudah sangat besar," katanya.
Menurut
Irwan, bola Triple S adalah satu-satunya bola yang memiliki sertifikat
standard FIFA. Hal ini lah yang membuat bola asal Majalengka bisa diakui
di pasar ekspor.
"Hanya kualitas kita satu-satunya di Indonesia
yang punya standard FIFA. Kalau bola sudah punya standard approve atau
inspect itu sudah bisa dipakai. Jadi pemain tidak boleh menolak,"
paparnya.
Tahun ini, Irwan kembali mengirimkan 1 juta buah bola
untuk gelaran Piala Dunia 2014 di Brasil. Namun bukan untuk dipakai di
dalam pertandingan melainkan hanya untuk acara-acara pendukung seperti
sponsor, merchandise, dan lain sebagainya.
"Kalau sampai sekarang produk kita juga masih dipakai tim Kuwait. Masih ada sampai sekarang," tutup Irwan.
Irwan
mengatakan, setidaknya ada 1 juta buah bolah sepak yang dikirim
Indonesia untuk pergelaran Piala Dunia 2014 di Brasil. Irwan mengatakan,
PT Sinjaraga Santika Sport (Triple S) mengekspor sebanyak 1 juta unit
bola ke Brasil untuk keperluan piala dunia. Triple S merupakan merek
dagang milik Irwan, yang basis produksinya ada di Majalengka, Jawa
Barat.
"1 juta kita ke Brasil, hanya untuk sponsor saja. Sponsor itu bisa pesan 50.000, 25.000," kata Irwan.
Bola-bola
tersebut tidak dipakai dalam laga piala dunia, melainkan dijual di
toko-toko olahraga, sponsor yang ikut memeriahkan gelaran piala dunia
tersebut. Produk bola Triple S diklaim sebagai produk bola buatan
Indonesia yang satu-satunya mengantongi sertifikat FIFA.
Gelaran
akbar sepakbola ini menjadi ladang uang bagi Irwan. Setidaknya, setiap 2
tahun sekali dia meraup keuntungan yang lebih besar dari biasanya.
Karena selain memasok untuk Piala Dunia, Irwan pun memasok untuk Piala
Eropa, yang digelar berselang 2 tahun dengan Piala Dunia.
"Kalau
bahasa Sunda-nya itu marema (laris manis) dua tahun sekali. Piala Dunia
2014, Piala Eropa 2016, Piala Dunia lagi 2018, jadi tahun genap itu
ramai," tambah Irwan.
Harga bola yang dijual bervariasi. Mulai
dari US$ 5 - US$ 15 per buah atau unit. Jika bola termahal US$ 15 atau
setara Rp 165.000 (kurs Rp 11.000), dengan 1 juta buah bola yang dijual
di Brasil, dia bisa mengantongi sekitar Rp 165 miliar.
"Kapasitas produksi kami (kalau normal) 100.000/bulan, sehari bisa 3.500," tutupnya.
Kaos Bola (Jersey)
Produk jersey, jaket, hingga scarf tim sepakbola di
dunia ada yang dibuat dari Indonesia. Kebanyakan dari produk-produk
tersebut dibuat di provinsi Jawa Tengah seperti Boyolali dan Semarang
yang merupakan sentra produk apparel.
Bila Anda datang ke kandang
Arsel di Emirates Stadium maupun MU di Old Trafford, Anda akan
menemukan produk-produk made in Indonesia seperti kaos jersey.
"Kebanyakan
dari Jawa Tengah, seperti Semarang, ada Boyolali ada, di garmen-garmen
yang dari sana itu memasok ke mancanegara," kata Ketua Umum Asosiasi
Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat.
Ade mengatakan
beberapa produsen garmen asal Boyolali seperti PT Pan Brothers Tbk
termasuk PT Sritex, sudah langganan memproduksi kaos-kaos olahraga
seperti sepakbola dan mengekspornya ke berbagai negara.
Bidikan
pasar produk-produk tersebut mayoritas ditujukan ke negara-negara di
Eropa. Namun bukan khusus dipakai untuk para pemain klub sepakbola
dunia, melainkan untuk produk para fans atau pendukung tim-tim
kesayangan mereka.
"Kalau ke Eropa sasarannya untuk para fans,
bukan untuk pemainnya secara langsung, di Eropa sendiri Inggris, Jerman,
yang dari Eropa. Atau bahkan tidak mustahil ke Amerika Latin sendiri,"
tambah Ade.
Ade belum dapat memastikan apakah produk-produk
garmen itu bisa masuk ke Brasil, yang merupakan tuan rumah Piala Dunia
2014. Padahal, itu akan menjadi pasar yang sangat cerah bagi
produk-produk Indonesia.
"Kalau ke Brasil kita nggak tahu bisa
masuk apa tidak, karena kita dikenakan safeguard atau anti dumping
(hambatan ekspor)," jelas Ade.
Sumber: Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.