Banyak makanan yang disebut-sebut mengandung afrodisiak. Namun, Anda
perlu memerhatikan cara mengolahnya untuk mendapatkan khasiat
optimalnya. Jangan sampai niatnya ingin menaikkan gairah seksual, malah
jadi penyakit.
Contohnya, Anda perlu menghindari menggoreng
karena lemak jahatnya dapat menumpuk di pembuluh darah dan menghambat
aliran darah ke penis. Jadi, teknik memasak apa yang paling sehat?
Inilah penjelasan Time (01/02/2013):
1. Oven microwave
Oven microwave memasak
makanan dengan memanaskannya dari dalam ke luar. Alat ini mengeluarkan
gelombang radio yang merangsang molekul dalam makanan, menghasilkan
panas, lalu memasak makanan tersebut.
Memasak dengan oven microwave
hanya memerlukan waktu singkat, sehingga menyebabkan kerusakan nutrisi
minimal. Metode ini juga tak memerlukan minyak tambahan. Menurut
penelitian, memasak dengan oven microwave bisa jadi salah satu
cara terbaik menjaga nutrisi sayuran. Untuk mempertahankan kandungan
vitamin C dalam brokoli misalnya, paling baik adalah dengan mengukusnya.
2. Merebus
Merebus adalah teknik memasak yang
cepat, mudah, dan praktis karena hanya memerlukan air. Namun, suhu
tinggi serta volume air yang banyak dapat melarutkan dan membuang
vitamin larut air serta 60-70% mineral dalam makanan, terutama pada
beberapa sayuran. Meski demikian, penelitian menyebutkan bahwa merebus
bisa jadi cara terbaik menjaga nutrisi dalam wortel, zucchini, dan brokoli.
3. Mengukus
Mengukus membuat ikan, sayuran, dan
makanan lain dapat mempertahankan seluruh kebaikan alaminya. Selain itu,
tak perlu tambahan minyak agar makanan tetap lembap. Mengukus adalah
cara terbaik untuk mempertahankan glucosinolate dalam brokoli yang berubah menjadi isothiocyanates dalam tubuh. Menurut beberapa penelitian, senyawa ini dapat menghambat perkembangan sel-sel kanker.
4. Poach
Poach mirip dengan merebus, sama-sama tak menggunakan bahan tambahan. Poach
adalah memasak dengan sedikit air panas (sedikit di bawah titik didih).
Waktu memasaknya memang agak lebih lama sehingga diyakini dapat
mengurangi kandungan nutrisi dalam makanan, namun cara ini baik untuk
memasak makanan lembut seperti telur, ikan, dan buah.
5. Broiling
Broiling adalah memasak makanan di bawah api bersuhu tinggi dan langsung dalam waktu singkat. Broiling
adalah cara yang baik untuk memasak potongan daging yang empuk, namun
kurang ideal untuk memasak sayuran karena jadi mudah mengering.
6. Membakar (grilling)
Jika panas pada broiling berasal dari atas makanan, sumber api grilling berada di bawah makanan. Dengan grilling,
Anda akan mendapat nutrisi secara maksimum tanpa mengorbankan rasanya.
Lemak tambahan yang diperlukan hanya sedikit, rasa hidangan jadi smoky, serta daging dan sayuran jadi juicy dan empuk.
Bagaimanapun
juga, sering mengonsumsi daging yang dibakar sampai matang dapat
meningkatkan risiko kanker pankreas dan payudara. Memasak dengan suhu
tinggi juga bisa menghasilkan reaksi kimia antara lemak dan protein
dalam daging. Hal ini bisa menimbulkan racun yang dapat meningkatkan
risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.
7. Menumis
Metode ini memerlukan sedikit minyak
di wajan. Efektif untuk memasak daging yang dipotong kecil, nasi, dan
irisan sayuran seperti paprika dan wortel.
8. Tak dimasak
Para raw foodist percaya
bahwa menyantap makanan segar secara konsisten mengurangi risiko kanker.
Kandungan nutrisinyapun tetap utuh karena tak melalui proses pemanasan.
Bagaimanapun juga, perlu diingat bahwa beberapa sayuran justru lebih
baik dimasak agar nutrisinya bertambah. Contohnya adalah tomat, wortel,
bayam, ubi, dan paprika.
Sumber: Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.