Selasa, 25 Februari 2014

Begini Cara Memasak Makanan Agar Nutrisinya Terjaga


Banyak makanan yang disebut-sebut mengandung afrodisiak. Namun, Anda perlu memerhatikan cara mengolahnya untuk mendapatkan khasiat optimalnya. Jangan sampai niatnya ingin menaikkan gairah seksual, malah jadi penyakit.

Contohnya, Anda perlu menghindari menggoreng karena lemak jahatnya dapat menumpuk di pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke penis. Jadi, teknik memasak apa yang paling sehat? Inilah penjelasan Time (01/02/2013):


1. Oven microwave

Oven microwave memasak makanan dengan memanaskannya dari dalam ke luar. Alat ini mengeluarkan gelombang radio yang merangsang molekul dalam makanan, menghasilkan panas, lalu memasak makanan tersebut.
Memasak dengan oven microwave hanya memerlukan waktu singkat, sehingga menyebabkan kerusakan nutrisi minimal. Metode ini juga tak memerlukan minyak tambahan. Menurut penelitian, memasak dengan oven microwave bisa jadi salah satu cara terbaik menjaga nutrisi sayuran. Untuk mempertahankan kandungan vitamin C dalam brokoli misalnya, paling baik adalah dengan mengukusnya.


2. Merebus
Merebus adalah teknik memasak yang cepat, mudah, dan praktis karena hanya memerlukan air. Namun, suhu tinggi serta volume air yang banyak dapat melarutkan dan membuang vitamin larut air serta 60-70% mineral dalam makanan, terutama pada beberapa sayuran. Meski demikian, penelitian menyebutkan bahwa merebus bisa jadi cara terbaik menjaga nutrisi dalam wortel, zucchini, dan brokoli.

3. Mengukus
Mengukus membuat ikan, sayuran, dan makanan lain dapat mempertahankan seluruh kebaikan alaminya. Selain itu, tak perlu tambahan minyak agar makanan tetap lembap. Mengukus adalah cara terbaik untuk mempertahankan glucosinolate dalam brokoli yang berubah menjadi isothiocyanates dalam tubuh. Menurut beberapa penelitian, senyawa ini dapat menghambat perkembangan sel-sel kanker.

4. Poach
Poach mirip dengan merebus, sama-sama tak menggunakan bahan tambahan. Poach adalah memasak dengan sedikit air panas (sedikit di bawah titik didih). Waktu memasaknya memang agak lebih lama sehingga diyakini dapat mengurangi kandungan nutrisi dalam makanan, namun cara ini baik untuk memasak makanan lembut seperti telur, ikan, dan buah.

5. Broiling
Broiling adalah memasak makanan di bawah api bersuhu tinggi dan langsung dalam waktu singkat. Broiling adalah cara yang baik untuk memasak potongan daging yang empuk, namun kurang ideal untuk memasak sayuran karena jadi mudah mengering.

6. Membakar (grilling)

Jika panas pada broiling berasal dari atas makanan, sumber api grilling berada di bawah makanan. Dengan grilling, Anda akan mendapat nutrisi secara maksimum tanpa mengorbankan rasanya. Lemak tambahan yang diperlukan hanya sedikit, rasa hidangan jadi smoky, serta daging dan sayuran jadi juicy dan empuk.
Bagaimanapun juga, sering mengonsumsi daging yang dibakar sampai matang dapat meningkatkan risiko kanker pankreas dan payudara. Memasak dengan suhu tinggi juga bisa menghasilkan reaksi kimia antara lemak dan protein dalam daging. Hal ini bisa menimbulkan racun yang dapat meningkatkan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.


7. Menumis
Metode ini memerlukan sedikit minyak di wajan. Efektif untuk memasak daging yang dipotong kecil, nasi, dan irisan sayuran seperti paprika dan wortel.

8. Tak dimasak
Para raw foodist percaya bahwa menyantap makanan segar secara konsisten mengurangi risiko kanker. Kandungan nutrisinyapun tetap utuh karena tak melalui proses pemanasan. Bagaimanapun juga, perlu diingat bahwa beberapa sayuran justru lebih baik dimasak agar nutrisinya bertambah. Contohnya adalah tomat, wortel, bayam, ubi, dan paprika.

Sumber: Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.