Kamis, 03 Oktober 2013

10 Landmark yang Identik dengan Indonesia

Ada 10 landmark di Indonesia yang bisa dibilang klasik. Landmark-landmark berikut ini umurnya sudah tua dan sering menjadi ikon mewakili wilayah Indonesia. Traveler tak pernah bosan berkunjung ke sana. Mau tahu?


Bersyukurlah, Indonesia punya banyak landmark yang keren, berbeda-beda, dan bersejarah. Disusun detikTravel, Kamis (2/10/2013) berikut 10 landmark klasik yang identik dengan Indonesia dan sering dikunjungi turis lokal maupun mancanegara:


 1. Masjid Baiturrahman, Aceh

Mulai dari ujung barat Indonesia, Aceh ada Masjid Baiturrahman yang jadi landmark provinsi tersebut. Masjid ini sudah ada sejak tahun 1880-an dan terletak di tengah kota Banda Aceh. Meski fungsi utamanya adalah sebagai tempat ibadah, masjid ini tak pernah sepi dari kunjungan turis.

Luas Masjid Baiturrahman mencapai 4 hektar dan mampu menampung sekitar 10 ribu jemaah. Masjidnya punya 7 kubah serta memiliki halaman yang luas nan sejuk. Masjid ini pun tak hancur kala musibah tsunami di Aceh yang dahsyat tahun 2004 silam.


 2. Jembatan Ampera

Belum lengkap rasanya ke Palembang, jika belum menapaki Jembatan Ampera. Inilah landmark klasik di ibukota Provinsi Sumatera Selatan tersebut yang terkenal. Jembatan Ampera membelah Sungai Musi dan menjadi jantung bagi kegiatan masyarakat Palembang sehari-hari.

Jembatan Ampera punya panjang 1.117 m serta lebar 22 m. Jembatan ini diresmikan oleh Presiden Soekarno tahun 1965. Anda bisa melintas jembatannya atau memandanginya dari pinggir Sungai Musi. Saat malam, cahaya dari lampu-lampu di jembatannya menambah elok pemandangan.


 3. Jam Gadang

Jam Gadang adalah landmark sekaligus destinasi wisata yang populer di Bukittinggi, Sumbar. Jam Gadang ini punya tinggi 26 meter dan sudah ada sejak tahun 1826. Cukup mudah menuju Jam Gadang, karena letaknya di tengah kota dan banyak kendaraan seperti angkot yang melintasinya.

Wisatawan bisa memandangi dan memotret Jam Gadang tanpa dikenakan biaya. Saat malam hari, cahaya lampu-lampu yang cantik membuat jam ini terlihat makin cantik. Tahukah Anda, mesin Jam Gadang yang bekerja manual juga mirip dengan Big Ben di London.


 4. Monas

Apa landmark yang paling terkenal di Jakarta? Tentu Monas adalah jawabannya. Monumen Nasional ini berada di pusat Kota Jakarta, menjulang setinggi 132 meter, dan mulai dibuka pada tanggal 12 Juli 1975. Di bagian atasnya adalah mahkota berupa lidah api yang dilapisi emas.

Anda bisa jalan-jalan dan berfoto di sekitar pelataran Monas. Anda pun dapat masuk ke bagian dalamnya dengan tiket Rp 2.500 saja untuk melihat diorama perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Ada juga ruangan pembacaan naskah proklamasi dan aneka patung para pejuang di sekitarnya.


 5. Gedung Sate

Landmark yang terkenal di Bandung adalah Gedung Sate. Namanya pasti sudah tidak asing bagi Anda yang sering liburan ke Bandung. Keunikan gedung ini adalah adanya adanya ornamen menyerupai tusuk sate di bagian atasnya. Gedung Sate memiliki tiga tingkat.

Gedung Sate beralamat di Jl Diponegoro, Bandung. Gedung bersejarah ini sudah ada sejak tahun 1920. Pada hari Minggu, halaman Gedung Sate dijadikan tempat bersantai untuk masyarakat Bandung atau wisatawan yang datang ke sana.


 6. Tugu Yogya

Tugu Yogya adalah landmark klasik berusia hampir 3 abad di Kota Yogya. Tugu ini berbentuk persegi setinggi 15 meter dan puncaknya berbentuk kerucut yang runcing. Tugu ini berada di perempatan Jl Pangeran Mangkubumi, Jl Jendral Soedirman, Jl AM Sangaji dan Jl Diponegoro.

Tugu Yogya tak pernah sepi dari wisatawan. Banyak yang bilang, belum sah ke Yogya kalau belum berfoto adi Tugu Yogya. Bagi wisatawan yang sudah melihat langsung Tugu Yogya, kebanyakan kangen dan ingin kembali lagi ke Kota Gudeg. Bagaimana dengan Anda?


 7. Lawang Sewu

Lawang Sewu adalah landmark terkenal dari Semarang, Jawa Tengah yang sudah berdiri sejak tahun 1905 saat masa penjajahan kolonial Belanda. Dulunya bangunan ini adalah kantor kereta api milik Belanda, lalu pindah ke tangan Jepang dan menjadi bangunan yang sarat sejarah.

Letak Lawang Sewu berada di kawasan Simpang Lima. Nama Sewu berarti adalah seribu dalam bahsa Jawa. Tak heran, di sana ada banyak pintu-pintu besar dan arsitekturnya pun bergaya Eropa. Di ruang bawah tanah, ada ruang tahanan dan konon banyak rakyat pribumi yang tewas di sana.


 8. Patung Sura dan Buaya

Asal nama Surabaya berasal dari kata sura dan buaya. Sura berarti hiu dan buaya berarti hewan buaya, patung inilah ciri khas sekaligus landmark klasik dari Surabaya. Patung tersebut berwarna putih dan berada di Jl Diponegoro.

Wisatawan biasanya berfoto-foto dengan latar patung sura dan buaya tersebut. Di sekitarnya, ada banyak kuliner khas Surabaya yang menggoyang lidah. Patung sura dan buaya wajib Anda datangi saat melancong ke Surabaya.


 9. Tanah Lot

Bicara soal Bali, ada satu landmark klasik yang terkenal di sana. Tapi bedanya, landmark di sana bukan monumen, melainkan pura Tanah Lot. Tanah Lot berada di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

Pura yang berada di atas batu karang di lepas pantai menjadi pemandangan yang jadi favorit wisatawan. Wisatawan juga bisa naik ke atas puranya dan melihat umat Hindu yang khusyuk beribadah. Saat sunset di tiba, pemandangannya luar biasa cantik.


 10. Tugu Khatulistiwa

Landmark klasik dan paling terkenal di Kalimantan adalah Tugu Khatulistiwa. Letaknya berada di Pontianak, Kalimantan Barat dan merupakan sebuah monumen besar. Tugu ini ada di lintasan garis khatulistiwa. ingat, Tugu Khatulistiwa yang asli berada di dalam monumen bukan monumennya.

Penjelasan sejarah dan foto-foto Tugu Khatulistiwa berderet di sepanjang dinding. Tugu ini awalnya dibangun oleh rombongan ekspedisi internasional dari Belanda yang menetapkan garis khatulistiwa. Tugu ini berbentuk bulat menyerupai bumi dan memiliki tanda panah.

Sumber: Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.