Ada 10 landmark di Indonesia yang bisa dibilang klasik.
Landmark-landmark berikut ini umurnya sudah tua dan sering menjadi ikon
mewakili wilayah Indonesia. Traveler tak pernah bosan berkunjung ke
sana. Mau tahu?
Bersyukurlah, Indonesia punya banyak landmark
yang keren, berbeda-beda, dan bersejarah. Disusun detikTravel, Kamis
(2/10/2013) berikut 10 landmark klasik yang identik dengan Indonesia dan
sering dikunjungi turis lokal maupun mancanegara:
1. Masjid Baiturrahman, Aceh
Mulai
dari ujung barat Indonesia, Aceh ada Masjid Baiturrahman yang jadi
landmark provinsi tersebut. Masjid ini sudah ada sejak tahun 1880-an dan
terletak di tengah kota Banda Aceh. Meski fungsi utamanya adalah
sebagai tempat ibadah, masjid ini tak pernah sepi dari kunjungan turis.
Luas
Masjid Baiturrahman mencapai 4 hektar dan mampu menampung sekitar 10
ribu jemaah. Masjidnya punya 7 kubah serta memiliki halaman yang luas
nan sejuk. Masjid ini pun tak hancur kala musibah tsunami di Aceh yang
dahsyat tahun 2004 silam.
2. Jembatan Ampera
Belum lengkap
rasanya ke Palembang, jika belum menapaki Jembatan Ampera. Inilah
landmark klasik di ibukota Provinsi Sumatera Selatan tersebut yang
terkenal. Jembatan Ampera membelah Sungai Musi dan menjadi jantung bagi
kegiatan masyarakat Palembang sehari-hari.
Jembatan Ampera punya
panjang 1.117 m serta lebar 22 m. Jembatan ini diresmikan oleh Presiden
Soekarno tahun 1965. Anda bisa melintas jembatannya atau memandanginya
dari pinggir Sungai Musi. Saat malam, cahaya dari lampu-lampu di
jembatannya menambah elok pemandangan.
3. Jam Gadang
Jam Gadang adalah
landmark sekaligus destinasi wisata yang populer di Bukittinggi, Sumbar.
Jam Gadang ini punya tinggi 26 meter dan sudah ada sejak tahun 1826.
Cukup mudah menuju Jam Gadang, karena letaknya di tengah kota dan banyak
kendaraan seperti angkot yang melintasinya.
Wisatawan bisa
memandangi dan memotret Jam Gadang tanpa dikenakan biaya. Saat malam
hari, cahaya lampu-lampu yang cantik membuat jam ini terlihat makin
cantik. Tahukah Anda, mesin Jam Gadang yang bekerja manual juga mirip
dengan Big Ben di London.
4. Monas
Apa landmark yang paling
terkenal di Jakarta? Tentu Monas adalah jawabannya. Monumen Nasional ini
berada di pusat Kota Jakarta, menjulang setinggi 132 meter, dan mulai
dibuka pada tanggal 12 Juli 1975. Di bagian atasnya adalah mahkota
berupa lidah api yang dilapisi emas.
Anda bisa jalan-jalan dan
berfoto di sekitar pelataran Monas. Anda pun dapat masuk ke bagian
dalamnya dengan tiket Rp 2.500 saja untuk melihat diorama perjuangan
kemerdekaan bangsa Indonesia. Ada juga ruangan pembacaan naskah
proklamasi dan aneka patung para pejuang di sekitarnya.
5. Gedung Sate
Landmark yang
terkenal di Bandung adalah Gedung Sate. Namanya pasti sudah tidak asing
bagi Anda yang sering liburan ke Bandung. Keunikan gedung ini adalah
adanya adanya ornamen menyerupai tusuk sate di bagian atasnya. Gedung
Sate memiliki tiga tingkat.
Gedung Sate beralamat di Jl
Diponegoro, Bandung. Gedung bersejarah ini sudah ada sejak tahun 1920.
Pada hari Minggu, halaman Gedung Sate dijadikan tempat bersantai untuk
masyarakat Bandung atau wisatawan yang datang ke sana.
6. Tugu Yogya
Tugu Yogya adalah
landmark klasik berusia hampir 3 abad di Kota Yogya. Tugu ini berbentuk
persegi setinggi 15 meter dan puncaknya berbentuk kerucut yang runcing.
Tugu ini berada di perempatan Jl Pangeran Mangkubumi, Jl Jendral
Soedirman, Jl AM Sangaji dan Jl Diponegoro.
Tugu Yogya tak pernah
sepi dari wisatawan. Banyak yang bilang, belum sah ke Yogya kalau belum
berfoto adi Tugu Yogya. Bagi wisatawan yang sudah melihat langsung Tugu
Yogya, kebanyakan kangen dan ingin kembali lagi ke Kota Gudeg.
Bagaimana dengan Anda?
7. Lawang Sewu
Lawang Sewu adalah
landmark terkenal dari Semarang, Jawa Tengah yang sudah berdiri sejak
tahun 1905 saat masa penjajahan kolonial Belanda. Dulunya bangunan ini
adalah kantor kereta api milik Belanda, lalu pindah ke tangan Jepang dan
menjadi bangunan yang sarat sejarah.
Letak Lawang Sewu berada di
kawasan Simpang Lima. Nama Sewu berarti adalah seribu dalam bahsa Jawa.
Tak heran, di sana ada banyak pintu-pintu besar dan arsitekturnya pun
bergaya Eropa. Di ruang bawah tanah, ada ruang tahanan dan konon banyak
rakyat pribumi yang tewas di sana.
8. Patung Sura dan Buaya
Asal nama
Surabaya berasal dari kata sura dan buaya. Sura berarti hiu dan buaya
berarti hewan buaya, patung inilah ciri khas sekaligus landmark klasik
dari Surabaya. Patung tersebut berwarna putih dan berada di Jl
Diponegoro.
Wisatawan biasanya berfoto-foto dengan latar patung
sura dan buaya tersebut. Di sekitarnya, ada banyak kuliner khas Surabaya
yang menggoyang lidah. Patung sura dan buaya wajib Anda datangi saat
melancong ke Surabaya.
9. Tanah Lot
Bicara soal Bali, ada
satu landmark klasik yang terkenal di sana. Tapi bedanya, landmark di
sana bukan monumen, melainkan pura Tanah Lot. Tanah Lot berada di Desa
Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.
Pura yang berada di
atas batu karang di lepas pantai menjadi pemandangan yang jadi favorit
wisatawan. Wisatawan juga bisa naik ke atas puranya dan melihat umat
Hindu yang khusyuk beribadah. Saat sunset di tiba, pemandangannya luar
biasa cantik.
10. Tugu Khatulistiwa
Landmark
klasik dan paling terkenal di Kalimantan adalah Tugu Khatulistiwa.
Letaknya berada di Pontianak, Kalimantan Barat dan merupakan sebuah
monumen besar. Tugu ini ada di lintasan garis khatulistiwa. ingat, Tugu
Khatulistiwa yang asli berada di dalam monumen bukan monumennya.
Penjelasan
sejarah dan foto-foto Tugu Khatulistiwa berderet di sepanjang dinding.
Tugu ini awalnya dibangun oleh rombongan ekspedisi internasional dari
Belanda yang menetapkan garis khatulistiwa. Tugu ini berbentuk bulat
menyerupai bumi dan memiliki tanda panah.
Sumber: Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.