Senin, 28 April 2014

8 Tempat Pembunuhan yang Jadi Objek Wisata


Siapa sangka tempat pembunuhan bisa menjadi objek wisata? Tapi justru karena korbannya adalah orang-orang top, 8 lokasi pembunuhan di berbagai negara ini telah menjadi daya tarik untuk para wisatawan.

Beberapa tokoh dan selebriti dunia, kehidupannya berakhir tragis dalam sebuah pembunuhan. Masyarakat dunia begitu merasa kehilangan mereka. Tokoh-tokoh itu terus dikenang akan jasa dan prestasi hidupnya. Tempat mereka dibunuh, menjadi objek wisata untuk mengenang hidup mereka.

Dihimpun dari CNN, Senin (28/4/2014) inilah bagian pertama dari lokasi pembunuhan yang menjadi objek wisata:


 1. Julius Caesar, Teater Pompey, Roma

Kaisar Romawi paling terkenal, Julius Caesar tewas ditikam tahun 44 SM. Sejarah mencatat, 60 senator terlibat merencanakan pembunuhan sang kaisar paling berkuasa di Romawi saat itu. 23 Luka tusuk mengakhiri hidup Julius Caesar.

Lokasi kejadiannya adalah ruangan senator di Teater Pompey. Lokasinya kini di dekat bangunan Teatro Argentina di reruntuhan kota kuno Roma di Italia. Wisatawan biasanya datang ke komplek reruntuhan Romawi di Largo Argentina, Kota Roma dan menuju kawasan arkeologi Area Sacra. Dari situ mereka bisa melihat leluasa ke reruntuhan Teater Pompey.


 2. John F Kennedy, Dealey Plaza, Dallas

Tanggal 22 November 1963 adalah hari yang kelam untuk rakyat AS. Presiden John F Kennedy sedang konvoi di kawasan terbuka di Dealey Plaza di pusat Kota Dallas ketika Lee Harvey Oswald menembak dari lantai 6 gedung Texas School Book Depository.

Teori konspirasi berkembang luas, namun aparat penegak hukum menegaskan Oswald bertindak sendirian. Sejak tahun 1989, Dallas County Historical Foundation membuka museum di lantai 6 dan 7, gedung yang dipakai Oswald. Museum ini mengisahkan kehidupan dan pembunuhan JFK. The Sixth Floor Museum di Dealey Plaza itu didatangi 350 ribu wisatawan tiap tahun.

Dealey Plaza juga sering didatangi wisatawan. Ada tanda X berwarna putih menandai lokasi penembakan JFK. Ada juga Dealey Plaza Cam, webcam yang dipasang dari tempat si penembak diyakini berdiri saat membunuh Kennedy. Namun tetap saja, teori konspirasi tentang pembunuhan Kennedy tidak pernah padam.


3. Abraham Lincoln, Ford's Theatre, Washington DC

Sebelum JFK dibunuh, Amerika Serikat pernah kehilangan presiden dengan cara yang sama pada 14 April 1865. Abraham Lincoln, presiden yang anti perbudakan ditembak di belakang kepala saat sedang menonton teater di balkon khusus Ford's Theater di Washington DC bersama istrinya Mary Todd Wilson dan 2 tamu lain.

Pelakunya adalah John Wilkes Booth, tokoh Konfederasi yang tidak suka kebijakan Lincoln menghapuskan perbudakan. Ford's Theatre masih berfungsi sampai hari ini dan kini juga berfungsi sebagai pusat pendidikan dan museum. Wisatawan datang ke sana untuk mengenang Presiden Lincoln.


 4. Mahatma Gandhi, Birla House, New Delhi

Tokoh nasional India, Mahatma Gandhi tewas ditembak pada 30 Januari 1948. Gandhi yang dikenal sebagai tokoh dunia yang berkampanye anti kekerasan, saat itu sedang berangkat untuk peribadahan pagi di New Delhi, India. Pelaku penembakan adalah Nathuram Vinayak Godse, seorang ekstremis Hindu.

Godse menembak Gandhi karena menurutnya India pecah menjadi Pakistan pada Agustus 1947, gara-gara Gandhi. Gandhi juga dinilai lebih berpihak pada kelompok Muslim daripada Hindu. Tewasnya Gandhi mengejutkan dunia.

Lokasi kejadian adalah kediaman pebisnis India GD Birla. Birla House kini dimiliki pemerintah India dan kini menjadi memorial dan museum untuk mengenang Mahatma Gandhi. Tempat ini pun menjadi objek wisata favorit wisatawan.


 5. John Lennon, Apartemen Dakota, New York

Pentolan The Beatles, John Lennon, bisa dibilang musisi paling ngetop sedunia pada dekade 1960-an sampai ajal menjemputnya pada 8 Desember 1980. Lennon baru pulang dari studio rekaman pada malam naas itu.

Saat tiba di depan kediamannya di Apartemen Dakota di 72nd Street dan Central Park West, Kota New York, Lennon ditembak 4 kali. Mark David Chapman pelaku penembakan John Lennon, melakukannya karena marah dengan pernyataan Lennon yang berujar kalau The Beatles lebih populer dari Yesus Kristus.

Di apartemen itu sampai sekarang tidak ada monumen apa-apa. Istri John Lennon, Yoko Ono sampai sekarang masih tinggal di apartemen itu. Justru, peringatan untuk John Lennon dibangun di dalam Central Park yang disebut Strawberry Fields yang didanai Yoko Ono. Memorial ini bentuknya mosaik dari kata 'Imagine', lagu John Lennon yang paling fenomenal.

Apartemen Dakota dan juga Starberry Field kini jadi daftar wajib kunjung para penggemar The Beatles dan wisatawan lainnya saat sedang berada di Kota New York.


 6. Martin Luther King Jr, Lorraine Motel, Memphis

Martin Luther King Jr adalah tokoh pejuang HAM dan kesetaraan warga kulit hitam AS, sekaligus pemenang Nobel Perdamaian. Namun hal itu tidak membuat dirinya luput dari pembunuhan yang akhirnya terjadi di Lorraine Motel, Memphis, negara bagian Tennessee, pada 4 April, 1968.

King sedang berada di balkon motel, dan bersiap untuk memimpin unjuk rasa mogok kerja kaum pekerja kota. King lalu ditembak James Earl Ray. Teori konspirasi juga berkembang seputar pembunuhan King dan Ray diyakini tidak bertindak sendirian.

Maklum, King mengkritik keras kebijakan pemerintah AS termasuk soal Perang Vietnam. Lorraine Motel kini berubah menjadi National Civil Rights Museum. Tampak depan hotel tidak berubah, begitupun kamar 306 dan 308 yang sering diinapi King.


 7. Grigory Rasputin, Istana Yusupov, St Petersburg

Setahun sebelum Revolusi Rusia tahun 1917, pada Desember 1916 ada kejadian pembunuhan penting terjadi di Rusia. Grigory Rasputin, tokoh yang brewokan, ditakuti, punya pengaruh terhadap keluarga kerajaan Rusia, misterius, diyakini punya kekuatan mistik dan akhirnya tewas dibunuh di Istana Yusupov.

Dia diberikan kue beracun, ditembak dua kali, dipukuli dengan brutal dan dibuang ke air sedingin es di Sungai Moikain. Istana Yusupov di tepi Sungai Moika kini masih ada dan punya paket tur berbahasa Inggris dan Rusia. Pameran mengenai Rasputin juga ada di istana ini.


 8. Malcolm X, Audubon Ballroom, New York

Audubon Ballroom adalah sebuah teater, ruang dansa dan konser musik di Manhattan, New York. Di tempat ini pada 21 Februari 1965, menjadi lokasi tewasnya aktivis muslim kulit hitam Malcolm X. Organisasi yang dipimpinnya Afro-American Unity memang kerap menggelar pertemuan di sini tahun 1964-1965.

Pelaku pembunuhannya adalah Talmadge Hayer, anggota Nation of Islam. Organisasi garis keras kulit hitam yang ditinggalkan Malcolm X, setelah menjadi anggota selama lebih dari 10 tahun hingga Malcolm X memilih jalan perjuangan yang lebih moderat.

Gedung lokasi pembunuhan sekarang sudah menjadi pusat penelitian bioteknologi sejak tahun 1992. Namun, fasad gedung tetap dipertahankan. Di lantai dua menjadi tempat The Malcolm X & Dr Betty Shabazz Memorial and Educational Center, yang bisa didatangi wisatawan untuk mengenang Malcolm X, ada mural yang menggambarkan kehidupan tokoh muslim kulit hitam ini.


Sumber: Detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.