Siapa sangka tempat pembunuhan bisa menjadi objek wisata? Tapi justru
karena korbannya adalah orang-orang top, 8 lokasi pembunuhan di berbagai
negara ini telah menjadi daya tarik untuk para wisatawan.
Beberapa
tokoh dan selebriti dunia, kehidupannya berakhir tragis dalam sebuah
pembunuhan. Masyarakat dunia begitu merasa kehilangan mereka.
Tokoh-tokoh itu terus dikenang akan jasa dan prestasi hidupnya. Tempat
mereka dibunuh, menjadi objek wisata untuk mengenang hidup mereka.
Dihimpun dari CNN, Senin (28/4/2014) inilah bagian pertama dari lokasi pembunuhan yang menjadi objek wisata:
1. Julius Caesar, Teater Pompey, Roma
Kaisar Romawi
paling terkenal, Julius Caesar tewas ditikam tahun 44 SM. Sejarah
mencatat, 60 senator terlibat merencanakan pembunuhan sang kaisar paling
berkuasa di Romawi saat itu. 23 Luka tusuk mengakhiri hidup Julius
Caesar.
Lokasi kejadiannya adalah ruangan senator di Teater
Pompey. Lokasinya kini di dekat bangunan Teatro Argentina di reruntuhan
kota kuno Roma di Italia. Wisatawan biasanya datang ke komplek
reruntuhan Romawi di Largo Argentina, Kota Roma dan menuju kawasan
arkeologi Area Sacra. Dari situ mereka bisa melihat leluasa ke
reruntuhan Teater Pompey.
2. John F Kennedy, Dealey Plaza, Dallas
Tanggal 22
November 1963 adalah hari yang kelam untuk rakyat AS. Presiden John F
Kennedy sedang konvoi di kawasan terbuka di Dealey Plaza di pusat Kota
Dallas ketika Lee Harvey Oswald menembak dari lantai 6 gedung Texas
School Book Depository.
Teori konspirasi berkembang luas, namun
aparat penegak hukum menegaskan Oswald bertindak sendirian. Sejak tahun
1989, Dallas County Historical Foundation membuka museum di lantai 6 dan
7, gedung yang dipakai Oswald. Museum ini mengisahkan kehidupan dan
pembunuhan JFK. The Sixth Floor Museum di Dealey Plaza itu didatangi 350
ribu wisatawan tiap tahun.
Dealey Plaza juga sering didatangi
wisatawan. Ada tanda X berwarna putih menandai lokasi penembakan JFK.
Ada juga Dealey Plaza Cam, webcam yang dipasang dari tempat si penembak
diyakini berdiri saat membunuh Kennedy. Namun tetap saja, teori
konspirasi tentang pembunuhan Kennedy tidak pernah padam.
3. Abraham Lincoln, Ford's Theatre, Washington DC
Sebelum
JFK dibunuh, Amerika Serikat pernah kehilangan presiden dengan cara
yang sama pada 14 April 1865. Abraham Lincoln, presiden yang anti
perbudakan ditembak di belakang kepala saat sedang menonton teater di
balkon khusus Ford's Theater di Washington DC bersama istrinya Mary Todd
Wilson dan 2 tamu lain.
Pelakunya adalah John Wilkes Booth,
tokoh Konfederasi yang tidak suka kebijakan Lincoln menghapuskan
perbudakan. Ford's Theatre masih berfungsi sampai hari ini dan kini juga
berfungsi sebagai pusat pendidikan dan museum. Wisatawan datang ke sana
untuk mengenang Presiden Lincoln.
4. Mahatma Gandhi, Birla House, New Delhi
Tokoh
nasional India, Mahatma Gandhi tewas ditembak pada 30 Januari 1948.
Gandhi yang dikenal sebagai tokoh dunia yang berkampanye anti kekerasan,
saat itu sedang berangkat untuk peribadahan pagi di New Delhi, India.
Pelaku penembakan adalah Nathuram Vinayak Godse, seorang ekstremis
Hindu.
Godse menembak Gandhi karena menurutnya India pecah
menjadi Pakistan pada Agustus 1947, gara-gara Gandhi. Gandhi juga
dinilai lebih berpihak pada kelompok Muslim daripada Hindu. Tewasnya
Gandhi mengejutkan dunia.
Lokasi kejadian adalah kediaman
pebisnis India GD Birla. Birla House kini dimiliki pemerintah India dan
kini menjadi memorial dan museum untuk mengenang Mahatma Gandhi. Tempat
ini pun menjadi objek wisata favorit wisatawan.
5. John Lennon, Apartemen Dakota, New York
Pentolan
The Beatles, John Lennon, bisa dibilang musisi paling ngetop sedunia
pada dekade 1960-an sampai ajal menjemputnya pada 8 Desember 1980.
Lennon baru pulang dari studio rekaman pada malam naas itu.
Saat
tiba di depan kediamannya di Apartemen Dakota di 72nd Street dan Central
Park West, Kota New York, Lennon ditembak 4 kali. Mark David Chapman
pelaku penembakan John Lennon, melakukannya karena marah dengan
pernyataan Lennon yang berujar kalau The Beatles lebih populer dari
Yesus Kristus.
Di apartemen itu sampai sekarang tidak ada monumen
apa-apa. Istri John Lennon, Yoko Ono sampai sekarang masih tinggal di
apartemen itu. Justru, peringatan untuk John Lennon dibangun di dalam
Central Park yang disebut Strawberry Fields yang didanai Yoko Ono.
Memorial ini bentuknya mosaik dari kata 'Imagine', lagu John Lennon yang
paling fenomenal.
Apartemen Dakota dan juga Starberry Field kini
jadi daftar wajib kunjung para penggemar The Beatles dan wisatawan
lainnya saat sedang berada di Kota New York.
6. Martin Luther King Jr, Lorraine Motel, Memphis
Martin
Luther King Jr adalah tokoh pejuang HAM dan kesetaraan warga kulit
hitam AS, sekaligus pemenang Nobel Perdamaian. Namun hal itu tidak
membuat dirinya luput dari pembunuhan yang akhirnya terjadi di Lorraine
Motel, Memphis, negara bagian Tennessee, pada 4 April, 1968.
King
sedang berada di balkon motel, dan bersiap untuk memimpin unjuk rasa
mogok kerja kaum pekerja kota. King lalu ditembak James Earl Ray. Teori
konspirasi juga berkembang seputar pembunuhan King dan Ray diyakini
tidak bertindak sendirian.
Maklum, King mengkritik keras
kebijakan pemerintah AS termasuk soal Perang Vietnam. Lorraine Motel
kini berubah menjadi National Civil Rights Museum. Tampak depan hotel
tidak berubah, begitupun kamar 306 dan 308 yang sering diinapi King.
7. Grigory Rasputin, Istana Yusupov, St Petersburg
Setahun
sebelum Revolusi Rusia tahun 1917, pada Desember 1916 ada kejadian
pembunuhan penting terjadi di Rusia. Grigory Rasputin, tokoh yang
brewokan, ditakuti, punya pengaruh terhadap keluarga kerajaan Rusia,
misterius, diyakini punya kekuatan mistik dan akhirnya tewas dibunuh di
Istana Yusupov.
Dia diberikan kue beracun, ditembak dua kali,
dipukuli dengan brutal dan dibuang ke air sedingin es di Sungai Moikain.
Istana Yusupov di tepi Sungai Moika kini masih ada dan punya paket tur
berbahasa Inggris dan Rusia. Pameran mengenai Rasputin juga ada di
istana ini.
8. Malcolm X, Audubon Ballroom, New York
Audubon
Ballroom adalah sebuah teater, ruang dansa dan konser musik di
Manhattan, New York. Di tempat ini pada 21 Februari 1965, menjadi lokasi
tewasnya aktivis muslim kulit hitam Malcolm X. Organisasi yang
dipimpinnya Afro-American Unity memang kerap menggelar pertemuan di sini
tahun 1964-1965.
Pelaku pembunuhannya adalah Talmadge Hayer,
anggota Nation of Islam. Organisasi garis keras kulit hitam yang
ditinggalkan Malcolm X, setelah menjadi anggota selama lebih dari 10
tahun hingga Malcolm X memilih jalan perjuangan yang lebih moderat.
Gedung
lokasi pembunuhan sekarang sudah menjadi pusat penelitian bioteknologi
sejak tahun 1992. Namun, fasad gedung tetap dipertahankan. Di lantai dua
menjadi tempat The Malcolm X & Dr Betty Shabazz Memorial and
Educational Center, yang bisa didatangi wisatawan untuk mengenang
Malcolm X, ada mural yang menggambarkan kehidupan tokoh muslim kulit
hitam ini.