Sabtu, 02 Agustus 2014

Memilih Liburan ke Taman Wisata Alam Daripada ke Mal



"Saya tidak suka mal," begitu kata Richard, kaum muda asal Kemanggisan, Jakarta Barat, sambil menatap hutan bakau di hadapannya. Terutama, pada masa libur Lebaran seperti ini. 

"Pasti mal akan sangat ramai. Makanya saya lebih memilih ke sini, lebih sepi. Bagus, ada hutan bakau di tengah Jakarta," katanya lagi.

Senada dengan Richard, Ayu, temannya, juga lebih menyukai wisata alam seperti Taman Wisata Alam Angke Kapuk. "Di Jakarta agak susah cari wisata alam seperti ini," kata gadis berambut panjang tersebut sambil memandangi hutan bakau di sekelilingnya. 

Mereka adalah pengunjung Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk. Area konservasi ini buka dari Senin-Minggu, pukul 08.00-19.00 WIB.

Hutan bakau jadi ciri khas dari TWA Angke Kapuk yang berlokasi di Kapuk Muara, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Area seluas 99,82 Ha ini jadi lebih ramai dikunjungi saat masa liburan, contohnya seperti libur Lebaran. Ayu mengaku sudah tiga kali berkunjung ke TWA Angke Kapuk dan melihat banyak perubahan, salah satunya adalah adanya perluasan wilayah.

Ia juga telah mengunjungi hutan bakau milik pemerintah di kawasan Pantai Indah Kapuk. "Kalau di sana, cuma bayar parkir sebesar Rp 2.000, tetapi memang kalah bagus dengan di sini. Ya wajar, kalau di sini harga tiketnya Rp 25.000 per orang sehingga lebih bagus," kata Ayu.

Bukan hanya turis lokal, turis asing pun turut berkunjung. Jordy dari Belanda mengaku cukup senang dengan adanya wisata alam di tengah-tengah kota Jakarta. "Terlihat bagus, juga tidak terlalu ramai. Saya suka jembatan kayu ini," kata Jordy dalam bahasa Inggris.



Sebelumnya, ia pernah mengunjungi hutan bakau di Australia. Menurutnya, konservasi hutan bakau di sana jauh lebih baik. "Tidak ada pesawat yang lewat sehingga tidak berisik. Tidak ada sewa perahu. Saya lebih senang seperti itu, terasa lebih natural," kata pria yang pertama kali ke Indonesia ini. Meski begitu, Jordy merasa kehadiran taman wisata alam di Jakarta sudah sangat bagus.

Beberapa orangtua pun memilih membawa anak-anaknya berlibur ke taman wisata alam. "Saya bawa anak saya ke mari supaya jadi tahu apa itu pohon bakau dan manfaatnya," kata Yuli, warga asal Kapuk. Namun, iya menyayangkan kurangnya papan penjelasan. Ia juga mengeluhkan harga tiket yang menurutnya mahal. "Saya kira kalau harganya Rp 25.000, tempatnya bersih dari sampah. Ternyata banyak sekali sampahnya dan jalan menuju pantai tampak tidak terurus," ujarnya.

Berbeda dengan Yuli, Endang Rubi, pelancong dari Ciganjur, mengatakan harga tiket termasuk standar. Namun, ia mengeluhkan hal yang sama, yaitu sampah. "Banyak sampah plastik. Memang disediakan tempat sampah, tetapi tampaknya pengunjung membuang sampah sembarangan," ujar karyawan teknik Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta ini. Ia menambahkan, " Soal sampah, sepertinya juga banyak yang kiriman dari laut. Sepertinya saat air pasang, sampahnya tersangkut di hutan bakau ini."

Endang membawa keluarganya ke tempat wisata alam karena bosan ke Monas atau Ragunan. Menurutnya, wisata alam jauh lebih menarik karena dapat memberikan pengetahuan baru serta cocok untuk rekreasi keluarga. Endang juga memilih TWA Angke Kapuk karena menghindari kemacetan. "Kalau ke arah timur atau selatan pasti macet. Kalau ke sini lancar," katanya.

Di lain sisi, pemilik sekaligus pengelola TWA Angke Kapuk, Murniwati Harahap menyayangkan sikap pengunjung yang masih sering membuang sampah sembarangan. Menurutnya, sampah yang berserakan di area TWA Angke Kapuk juga dikarenakan ulah pnegunjung. "Kami sudah sediakan tempat sampah, tetapi tetap saja suka buang sampah sembarangan," ujar perempuan berambut ikal ini. Selain sampah, terlihat pula coretan di beberapa tempat, salah satunya di menara kayu untuk mengamati burung.

Meski begitu, ia mengatakan akan terus menarik orang mencintai lingkungan dengan adanya area konservasi ini. "Saya hanya berharap agar orang mau cinta lingkungan. Sekarang suda terlihat, makin banyak masyarakat yang mengerti dan peduli pohon bakau," katanya.


Sumber: Detik

1 komentar:

  1. Ayo daftarkan diri Anda di F*A*N*S*B*E*T*T*I*N*G :)
    pin bbm 5-E-E-8-0-A-F-E

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.