Dalam bisnis, apa yang Anda kejar? Uang? Demi apa? Demi kebahagiaan? 
Memang, sejak pertama kali digunakan di Timur Tengah sekitar abad ke-9 
sebelum masehi, orang-orang selalu berpikir bahwa uang membeli 
kebahagiaan. Akan tetapi penelitian demi penelitian justru membuktikan 
sebaliknya. Mereka meralat pandangan lama dan memberikan alternatif 
mengenai bagaimana pilihan kita tentang uang bisa mempengaruhi 
kebahagiaan kita.
1. Apa yang membuat kelas menengah bahagia. Tidak 
ada yang tahu persis apa itu kebahagiaan, atau mengetahui kondisi 
seperti apa yang bisa membuat seseorang bahagia dan puas. Tapi sebuah 
studi menggambarkan adanya dua jenis kebahagiaan. Salah satunya disebut 
dengan “kesejahteraan emosional” dan mengacu pada pengalaman sehari-hari
 seseorang, termasuk seberapa sering seseorang tertawa, merasa stres, 
marah, sukacita dan merasakan kasih sayang. Sebuah studi
 2010 oleh ekonom Princeton University, Daniel Kahneman dan Angus 
Deaton, menunjukkan bahwa lebih banyak uang tidak membuat seseorang 
lebih bahagia. Mereka menemukan bahwa orang-orang dalam kelompok ekonomi
 yang lebih rendah memang tidak sebahagia mereka yang membuat lebih 
banyak uang. Akan tetapi di atas penghasilan sekitar $75.000 per tahun, 
lebih banyak pendapatan tidak menghasilkan lebih banyak kesejahteraan 
emosional. Faktanya adalah, jenis kebahagiaan lebih berkaitan dengan 
kesehatan, kehidupan sosial, dan hubungan intim daripada gaji atau 
portofolio Anda .
2. Tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi. Jenis 
kebahagiaan yang kedua disebut dengan “evaluasi hidup”, yang mengacu 
pada pemikiran seseorang tentang jangka panjang kehidupan mereka. Mereka
 mempertimbangkan apakah mereka telah memenuhi ambisi dan impian mereka.
 Kahneman dan Deaton menemukan bahwa tingkat evaluasi hidup akan 
meningkat seiring dengan tingkat pendapatan serta pendidikan yang lebih 
tinggi. Sebuah penelitian 2013 dari University of Michigan dan Brookings
 Institution pada 25 negara di seluruh dunia menegaskan bahwa 
orang-orang kaya lebih mungkin untuk menjadi bahagia daripada mereka 
yang berpenghasilan kurang. “Tidak ada bukti yang menunjukkan kaitan 
hubungan antara pendapatan-kebahagiaan maupun pendapatan-kepuasan, 
bahkan pada mereka dengan pendapatan tahunan hingga setengah juta 
dolar,” para penulis menyimpulkan.
3. Apa yang membuat pensiunan bahagia. Sebuah studi Moss National Money and Happiness
 tahun 2013, mengungkapkan bahwa pensiunan paling bahagia ketika tidak 
memiliki cicilan hipotek, atau mereka telah hampir membayarnya. Apa yang
 begitu penting tentang hipotek Anda? Menurut Wes Moss, penulis “You Can
 Retire Sooner than You Think”, angka penghasilan pensiun Anda dari 
Jaminan Sosial, uang pensiunan, dan tabungan adalah statis. Ketika 
hipotek Anda lunas, Anda memiliki lebih banyak pendapatan untuk 
melakukan apa yang Anda ingin lakukan.
4. Bagaimana Anda bisa lebih bahagia. Tingkat 
kebahagiaan kita memang tergantung pada banyak faktor, namun sebagian 
dari itu adalah akibat dari keputusan kita tentang penggunaan waktu dan 
uang. Jika Anda masih bekerja, Anda mungkin akan lebih bahagia jika Anda
 menghabiskan lebih banyak uang untuk tinggal di tempat yang lebih dekat
 dengan tempat kerja Anda. Selain itu, gaya hidup konsumerisme tidak 
selalu membawa kebahagiaan, sedangkan hubungan sosial lebih erat 
berkorelasi dengan kesejahteraan emosional. Jadi, lebih masuk akal jika 
Anda menghabiskan lebih banyak waktu dan uang pada keluarga dan 
teman-teman, daripada pergi ke mal untuk pesta belanja. Ajak pasangan 
Anda untuk makan malam, undang teman-teman Anda untuk minum kopi, atau 
main golf, atau bertanding tenis.
Sumber: Yahoo
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.