Sabtu, 08 Maret 2014

Melepas Penat di Jakarta, Yuk ke Pulau Tidung!

Welcome in Tidung Island

Pulau Tidung merupakan salah satu destinasi bagi traveler penggemar pantai yang tak jauh dari Jakarta. Anda bisa menuju ke sana dengan kapal boat dari Muara Angke atau Ancol. Bebaskan diri Anda dari rasa penat dengan keindahan Pulau Tidung.

Pulau Tidung adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Indonesia. Pulau ini terbagi dua, yaitu Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Penggunaan wilayah di pulau ini berkembang ke arah wisata bahari, seperti menyelam, serta penelitian terhadap terumbu karang.

Jembatan menuju Tidung Kecil

Pulau Tidung yang terdiri dari Tidung Besar dan Tidung Kecil yang dihubungkan oleh jembatan panjang yang dinamakan Jembatan Cinta oleh penduduk setempat ini terletak di Kepulauan Seribu Selatan bagian barat. Dengan jarak tempuh kurang lebih 2 jam 1/2 perjalanan dari Muara Angke ke Pulau Tidung dengan kapal penumpang.

Nah, penulis turut berbagi pengalaman menarik dengan ikut tur perjalanan murah ke Pulau Tidung. Saya ikut dengan pecinta backpacker dari Jakarta, yang berkapasitas maksimal 20 orang sebagai persyaratan untuk melakukan wisata ini. Karena dengan persyaratan tersebut, tentunya biaya wisata ini terbilang relatif murah. Apalagi untuk ukuran mahasiswa seperti saya dan teman.

Perjalanan ke Pulau Tidung cukup lama dari Muara Angke. Pastikan bagi teman-teman yang mabuk laut, sudah menyiapkan obat anti mabuk. Sesampainya di Pulau Tidung, kita disambut oleh pemandangan indah yang terhampar jelas dari kapal yang saya tumpangi.

Terumbu karang sangat jelas terlihat, sangat indah dan mempesona. Lalu kami pun mengikuti ketua kelompok untuk ke tempat penginapan. Di daerah tersebut banyak sekali rumah-rumah penduduk yang disulap menjadi tempat penginapan.

Tiba di penginapan kita langsung makan siang, serta diberi pengarahan mengenai kegiatan selama wisata 2 hari kedepan. Sorenya, kami sekelompok bergegas ke pantai menuju Jembatan Cinta. Kami menggunakan sepeda yang sudah dipesan oleh ketua kelompok untuk digunakan menuju jembatan.

Sore jalan-jalan menggunakan sepeda di daerah pantai. Di bawah pepohonan rindang dengan bersemilirnya angin sepoi-sepoi. Wow, pemandangannya sangat indah.

Sampai di Jembatan Cinta, jarang yang melewatkan untuk berfoto ria di sini. Melewati Jembatan Cinta begitu menyenangkan. Dari atas jembatan kami bisa melihat lautan biru yang indah.

Sayang perjalanan kami di atas jembatan menuju Pulau Tidung Kecil terganggu, dengan adanya beberapa kayu jembatan yang sudah keropos. Jadi harus lebih hati-hati dalam melewati jembatan ini.

banana boat

Sesampainya di Pulau Tidung Kecil, kami minum kelapa yang baru saja diambil dari atas pohon. Hmm, segar sekali rasanya. Sayangnya, di Pulau Tidung Kecil ini memang sangat sepi. Jarang penduduk sekitar yang menghuni daerah ini.

Lalu kami segera kembali ke Pulau Tidung Besar karena sudah tak sabar ingin 'nyemplung' ke laut dan berenang. Memang, yang harus dilakukan jika ada di sini adalah terjun dari jembatan ke laut. Banyak yang tidak mau ketinggalan untuk melakukan hal ini. Kalau dilihat memang seru sekali, tapi takut tenggelam.

Kami juga tidak melewatkan main banana boat. Dengan kapasitas 6 orang, dengan seorang pengemudi di motor boat, kami mengelilingi laut Pulau Tidung selama kurang lebih 10 menit. Saat naik banana boat, kami harus menggunakan pelampung. Dikarenakan kami sedang asyik melihat panorama sekeliling laut, tiba-tiba banana boat dibalikkan oleh pengemudi di tengah-tengah laut. Spontan kami pun nyebur dan untung saja ada pelampung yang menjaga kami sehingga tidak tenggelam.

Setelah asyik naik banana boat, kami mencoba snorkeling di sekitar laut yang menampilkan banyak terumbu karang disekitarnya. Wow, seru dan deg-degan juga, karena baru pertama kalinya ikut snorkeling. Karena sudah sore hari, kami pun memutuskan untuk kembali ke penginapan.

Malam harinya kami diajak untuk makan malam di sekitar pantai, yang menyediakan aneka seafood dan sayuran yang pastinya enak banget. Makan bersama kelompok backpacker di selingi canda tawa yang di depannya terhampar laut yang indah walau di malam hari. Setelah kenyang, kami mampir ke sebuah taman kecil di depan Kantor Kecamatan Pulau Tidung untuk sekedar berfoto-foto.

Lalu sampai di penginapan kembali kami langsung tepar ke kasur untuk istirahat, karena kelelahan dengan kegiatan sebelumnya. Hari terakhir kami bangun pagi-pagi, karena berniat ingin melihat sunrise. Dengan menggunakan sepeda kami bergegas ke pantai, khawatir tidak kebagian melihat sunrise ini. Subhanalloh, sungguh indah teman-teman.

Sunrise di Pulau Tidung

Setelah itu kami pun main di sekitar pantai sambil bercengkerama dengan teman-teman yang lain. Siangnya kami sudah harus kembali ke Muara Angke. Setelah berkemas, kami pun siap untuk naik kapal kembali untuk menyeberangi laut dan meninggalkan Pulau Tidung. Karena kapal yang ada di Pulau Tidung terakhir beroperasi setiap harinya pada pukul 13.00 WIB siang saja.

Sungguh mengesankan perjalanan wisata yang saya ikuti ini. Dalam waktu yang terbilang sangat singkat, tetapi kami sangat menikmati perjalanan ini, dan sangat beruntung dengan merogoh kocek yang relatif murah.

Saya sudah merasakan indahnya wisata bahari di Pulau Tidung ini. Sekarang saatnya teman-teman pembaca untuk ikut pula merasakannya. Meluangkan waktu sejenak untuk ber-refreshing ria di tengah kesibukan, serta kemacetan Ibukota dengan pesona eksotika Pulau Tidung.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.