Kamis, 19 Juni 2014

Cerita-cerita Lain di Tengah Hiruk Pikuk Penutupan Dolly



Akhirnya, lokalisasi Dolly dan Jarak di Surabaya resmi ditutup. Salah satu kawasan merah terbesar di Asia Tenggara itu kini jadi legenda. Oleh pemkot, lokalisasi itu akan direvitalisasi seperti 4 lokalisasi yang sudah ditutup 2 tahun terakhir.

Seremoni penutupan Dolly digelar sederhana di Islamic Center Jl Raya Dukuh Kupang yang berjarak 1 km dari lokalisasi, Rabu (18/6/2014) malam. Dihadiri Mensos Salim Segaf Al-Jufri, Gubernur Jatim Soekarwo, Wali Kota Tri Rismaharini, eks PSK, dan warga Putat Jaya (kawasan lokalisasi).

Penutupan ditandai dengan pembacaan deklarasi dari 100 warga Putat Jaya. Salah satu poin dalam deklarasi tersebut adalah warga menginginkan wilayah yang bersih, sehat, aman, tertib dan bebas dari lokalisasi prostitusi. Kemensos menggulirkan dana Rp 7,3 miliar sebagai kompensasi atas penutupan.

Beragam hal terjadi sebelum Dolly benar-benar ditutup. Di tengah hiruk pikuk aksi dukung dan tolak penutupan, ada cerita-cerita lain tentang Dolly. Berikut beberapa di antaranya:


Dentuman Musik Jelang Penutupan
Sehari-hari dentuman musik biasa terdengar di Gang Dolly. Tapi pada pada hari H penutupan, Rabu kemarin, suasana berubah. Sebagian penghuni meninggalkan wisma, sebagian standby sambil memantau berita.

Salah satu mucikari, Bari (49) menuturkan suasana masih panas. Semua wisma memilih tutup sambil menunggu keputusan pemerintah. "Mereka terus ngikutin kabar Dolly, apa mau gimana pemerintah sama kami ini," ujar mucikari asal Malang ini.


Bendera Setengah Tiang
Tiga hari sebelum penutupan, penghuni Dolly mengibarkan bendera merah putih setengah tiang. Mereka juga memasang spanduk penolakan di tiang listrik. "Suasanan sepi sejak ada rencana penutupan," kata warga yang mengaku bernama Beni (32).

Tugas Akhir Dokumentasi
Saat penghuni dan massa yang menolak penutupan Dolly unjuk gigi, 3 mahasiswa PTS Yogyakarta asyik mengambil gambar. Bercelana pendek, mereka mondar-mandir di lokaliasi. Merekam dan memotret berbagai aktivitas demi menuntaskan tugas akhir dan dokumentasi.

"Kami melakukan riset sejak dua minggu lalu dan kemarin kami datang ke sini untuk memulai pengambilan gambar," lanjut Casper Fraaije yang ditemani Diptia Lalita dan Addin Ikhsan.


Keyakinan Bari dan Takim
Bari sudah lama berkecimpung di Dolly. Awalnya, ia memiliki 40 pekerja seks. Lama kelamaan, jumlahnya menyusut. Ada yang pensiun, ada yang dipinang pelanggan. Mucikari asal Malang ini yakin Dolly akan tutup dengan sendirinya.

"Enggak usah ditutup paksa juga nantinya tutup sendiri. Karena semua pekerja di sini didata dan tidak boleh ada pekerja baru yang masuk lagi," kata Bari.

Keyakinan serupa juga diungkapkan Takim, warga Putat Raya Timur. Tanpa campur tangan pemerintah, Dolly akan tutup dengan sendirinya. "Jumlahnya (PSK) kian sedikit," katanya sambil berharap pemerintah memperhatiakn nasib PSK dan pekerja di Dolly pasca penutupan.


Sumber: Detik

1 komentar:

  1. F4ns Bett1ng agent bola terpercaya di Indonesia
    buruan daftar 5ee80afe

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.