8 Kerajaan Bunga Paling Indah di Dunia

Siapa yang tak senang memandangi taman rapi dengan bunga cantik aneka warna? Di dunia, ada 8 taman dengan bunga paling indah dan beraneka warna, serasa di kerajaan bunga. Apa saja?

Diintip dari CNN, Jumat (20/6/2014) inilah 8 istana bunga paling indah di dunia

 1. Parc de la Tete d'Or, Prancis

Taman cantik ini berada di Lyon, Prancis dan memiliki luas hingga 116 hektar. Berbagai jenis dan warna bunga mawar tumbuh di Parc de la Tete d'Or. Bisa dibayangkan, betapa asyiknya duduk santai sambil membaca buk di sana.

Saat berkunjung, ada satu bagian yang harus turis kunjungi yakni International Rose Garden. Ada sekitar 16.000 bunga mawar dengan 450 varietas tumbuh. Siap-siap berbunga-bunga. Untuk masuk ke dalam, turis tidak dipungut biaya sama sekali.

 2. David Austin Rose Gardens, Inggris

Perkebunan bunga mawar David Austin telah berkembang di Inggris selama 50 tahun. Mawar hasil dari perkebunan ini dijual ke seluruh Eropa.

Nah, untuk turis yang ingin melihat berbagai jenis mawar bisa datang kebun milik David Austin yang bernama sama dengan namanya. Kebun ini berada di Wolverhampton, West Midlands, Inggris. Lebih dari 700 varietas bunga mawar tumbuh di sana. Masuknya pun gratis!

 3. Kenrokuen, Jepang

Kenrokuen disebut-sebut sebagai 3 dari lanskap taman paling cantik di dunia. Kebun ini pertama kali dibuka pada tahun 1870an.

Di dalamnya, Anda bisa menemukan jembatan, kedai teh, air terjun dan tentunya bunga. Nuansa asri pun terasa begitu jelas di sana. Harga tiket masuknya adalah 310 Yen (Rp 37 ribu) untuk dewasa, dan 100 Yen (Rp 11 ribu) untuk anak-anak.

 4. Abbey Garden island , Inggris

Abbey Garden Island dibuat pada tahun 1800an. Taman ini diisi oleh berbagai tamanan yang sangat rimbun. Aneka flora subtropical dan fauna ada di sini. Bunga yang jarang dilihat pun bisa wisatawan temui ini. Keren kan?

Jika penasaran, datang saja langsung ke Abbey Garden di Tresco Island, Isles of Sicily, Inggris. Anak kecil di bawah usia 16 tahun gratis masuk, sedangkan orang dewasa harus membayar 20 poundsterling (Rp 407 ribu).

 5. Roseto Comunale, Italia

Roseto Comunale adalah taman kota di Roma, Italia. Taman ini diisi oleh banyak jenis mawar. Pada awalnya pada abad 17, taman ini adalah pemakaman Yahudi. Namun pada tahun 1950, taman ini berubah menjadi taman bunga mawar. Sejak saat itu, Roseto Comunale rutin dijadikan lokasi kompetisi bunga mawar.

 6. Christchurch Botanic Gardens, Selandia Baru

Didirikan pada tahun 1863, Christchurch Botanic Gardens di Selandia Baru diisi oleh pohon berusia lebih dari 120 tahun. Ukurannya pun menakjubkan, ada yang kecil ada yang berukuran raksasa.

Selain itu, kebun ini juga diisi oleh banyak bunga aneka warna dan ukuran. Colorful! Lebih asyik lagi, untuk menikmati keindahan taman, turis tak perlu membayar biasa masuk alias gratis!

 7. Hershey Gardens, AS

Mendengar nama Hersey, biasanya bayangan kita langsung teringat pada cokelat lezat. Namun Hershey Gardens di Pennsylvania berbeda. Ini adalah sebuah taman yang cantik dan diisi oleh bunga aneka warna. Ada sekitar 6.000 bunga mawar dengan 275 varietas tumbuh di sana.

Salah satu tempat yang paling digemari turis adalah Butterfly House. Di sini, Anda bisa melihat aneka ragam bunga lengkap dengan kupu-kupu yang sedang hinggap. Bukan cuma itu, turis juga bisa melihat berbagai tahap metamorfosis kupu-kupu, mulai dari ulat hingga kupu-kupu dewasa. Jika ingin masuk, turis diminta membayar tiket USD 10,50 (Rp 126 ribu) untuk dewasa dan USD 7,5 (Rp 90 ribu) untuk anak-anak.

 8. Monet Garden, Prancis

Monet Garden di Giverny, Prancis didirikan oleh salah satu seniman lukisan impresionis Prancis, Claude Monet. Taman ini dibangun pada tahun 1890. Wisatawan yang ingin masuk harus membayar tiket seharga 9,5 Euro (Rp 155 ribu) untuk pengunjung di atas usia 7 tahun.

Monet Garden mengambil gaya seperti taman yang ada di Jepang. Mulai dati kebun hingga bunga yang memenuhinya. Salah satu bunga yang paling populer di sana adalah lili air. Berfoto di jembatan atas kolam lengkap dengan hiasan lili air pasti cantik.

Sumber: Detik