Selasa, 08 Juli 2014

Tips Menghadapi Kekasih yang Mudah Marah

img


Terkadang wanita terlalu terburu-buru melakukan pendekatan, hingga tidak tahu sifat buruk si pria. Setelah pacaran, baru ketahuan bahwa si dia memiliki sikap yang kurang baik. Salah satu sifat pria yang terkadang menjengkelkan adalah si dia yang mudah marah atau tempramen. Bagaimana menghadapi pria yang memiliki sikap seperti itu? 

1. Bicara dari Hati ke Hati 
Saat suasana santai, bicarakan tentang perasaan sedih dan kecewa Anda ketika dia mudah marah akan hal-hal kecil. Jaga intonasi suara Anda, jangan sampai Anda terbawa emosi yang berakhir dengan pertengkaran. Bicara secara santai dengan nada lembut dan tawarkan bantuan padanya, apa yang harus Anda lakukan untuk membuatnya bisa lebih minimalisir emosi tempramennya. 

2. Suasana Pacaran yang Lebih Menyenangkan 
Menurut psikolog, Alex Lickerman, M.D, tidak hanya pasangan yang perlu menjaga emosi, Anda pun wajib menjaga tempramen Anda. Ketika si dia marah, lalu Anda tidak suka dengan sikapnya itu dan Anda juga menjadi marah padanya, maka hubungan bisa diwarnai dengan pertengkaran. "Kamu tidak bisa mengontrol suasana hati pasangan. Tapi kamu bisa mempengaruhinya dengan menjaga suasana pacaran menjadi hangat untuk membuat perubahan," ujar Alex. 

3. Berikan Waktu dan Ruang
Saat pasangan mulai marah dan meminta sedikit waktu, berikanlah. Biarkan ia menenangkan diri, dengan begitu ia akan berpikir bahwa Anda tidak akan mengganggunya. Lihat apa yang akan ia lakukan tanpa kehadiran Anda. Dengan memberinya waktu, berarti Anda juga memberinya kesempatan untuk introspeksi.

4. Jika Sudah Berlebihan, Tinggalkan!
Jika kemarahannya sampai menghina atau memaki-maki Anda, sebaiknya pikirkan lebih lanjut tentang hubungan Anda. Ini menjadi dasar dari kekerasan. Kekerasan bukan hanya penganiayaan fisik saja, tapi juga psikis. Pria yang selalu mencoba menyalahkan Anda, sehingga Anda akan merasa bersalah adalah salah satu tanda dari sikap kekerasan psikis. Dia pandai memanipulasi keadaan, sehingga membuat Anda merasa sangat bersalah. Bisa jadi, lama-kelamaan sikapnya bisa semakin tempramen dan terjadi kekerasan secara fisik. Kalau sudah begitu sebaiknya tinggalkan, dan cari pria yang lebih baik.


Sumber: Wolipop

1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.